Secara garis besar perseteruan terjadi di dalam sekaligus di antara BEM-KM dan mereka yang ada di luar sistem politik formal yang saya sebut ‘basis kultural mahasiswa’. Basis kultural mahasiswa ini menganggap BEM-KM gagal sebagai representasi mahasiswa UGM secara keseluruhan, sarat kepentingan dan hegemoni fraksi tertentu, serta elitis.