Ratusan massa aksi melakukan longmars dari Gerbang Utama UNY pada Selasa (20-10). Mereka mulai berjalan berbaris sambil bergandeng lengan pada pukul 12.45 WIB. Sepanjang longmars, yel-yel terus didengungkan massa aksi. Beberapa kali terdengar teriakan “Revolusi! Revolusi!” mengiringi perjalanan mereka menuju Bundaran UGM. Massa aksi yang tergabung dari Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) terdiri dari berbagai elemen masyarakat sipil di Yogyakarta.
Massa aksi longmars sampai di Bundaran UGM pada pukul 13.06 WIB. Sampai disana mereka bergabung dengan massa aksi lainya untuk melaksanakan “Aksi Ruang Rakyat: Semua Adalah Warga”. Beberapa massa aksi menyiapkan panggung aksi dan mendirikan poster bertuliskan “Sidang Dewan Rakyat #MosiTidakPercaya”. Poster-poster bertuliskan “Stop Kriminalisasi Aktivis”, “Demokrasi Not Found 404”, dan “Masyarakat Adat Melawan” yang dibawa massa aksi turut meramaikan panggung aksi.
Satu per satu wakil elemen rakyat sipil menaiki panggung aksi menyerukan tuntutan di hadapan massa aksi. Dalam orasinya, mereka mengutuk kebijakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berpihak pada oligarki. Pada pukul 16.00 WIB, ARB memulai simulasi sidang Dewan Rakyat. Mereka menyuarakan keresahan mereka terkait ketidakpedulian DPR terhadap rakyat Papua, penggusuran paksa rumah warga, dan kerusakan ekologi dari pembangunan infrastruktur. Melalui sidang tersebut, mereka menyatakan bahwa DPR tidak berhak untuk mewakili rakyat.
Foto oleh Rizky Ramadhika, Thalia Mutiara Fikri, dan Valentino Mayong
Kurator: Ananta Widi Rayhan
Reporter: Affan Asyraf, Alysia Noorma Dani, Bangkit Adhi Wiguna, dan Isabella
Teks: Affan Asyraf
Penyunting: Anggriani Mahdianingih