Kamis (31-10), Creative Hub Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol CHub) mengadakan sharing session di Digilib, Fisipol, UGM. Sharing session yang diadakan setiap Kamis ini mengangkat tema yang berbeda. Kali ini, pihak Fisipol CHub mengangkat topik “Gizi dan Agrobisnis” dengan mendatangkan empat orang pembicara. Acara ini dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dan membicarakan proyek sosial yang dicetuskan oleh masing-masing changemaker. Acara ini juga turut menghadirkan Mufid Salim, pendiri GiziGo.
Sebagai komunitas kreatif, Fisipol CHub menyediakan ruang diskusi bagi para generasi muda. Sebuah ruang guna menciptakan peluang dari tantangan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini. “Saya berharap teman teman yang ikut acara ini dapat wawasan tambahan, bisa mengubah persepsi dan perilakunya untuk hidup lebih sehat,” kata Matahari Farransahat, selaku Direktur Fisipol CHub.
Acara sharing session kali ini dibuka dengan sambutan dari Matahari Farransahat, Direktur Fisipol CHub. Diskusi ini dipandu oleh Dendy Raditya sebagai moderator. Dengan ide dan kreativitas yang berbeda-beda, para changemakers mengembangkan berbagai macam produk. Gizi dan malnutrisi menjadi masalah utama yang mereka angkat dalam pengembangan produk. Mereka menawarkan berbagai macam inovasi dan kreativitas demi membenahi masalah gizi dan gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.
Mufid Salim juga memperkenalkan platform miliknya, GiziGo. “Profesi di bidang gizi itu penting, tapi belum banyak orang yang menyadari pentingnya profesi ini,” jawab Mufid mengenai latar belakang pembuatan platform GiziGo. Menurut dia, gizi dan gaya hidup merupakan salah satu hal penting yang patut diperhatikan oleh setiap orang. Salah satu upaya untuk mencegah fisik dari penyakit, menurut Mufid, adalah memperhatikan gaya hidup dan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Mufid menambahkan, GiziGo juga menawarkan berbagai macam fitur, mulai dari materi tentang gizi, cara mengatur pola makan, sampai konsultasi dengan ahli gizi yang bekerja sama dengan GiziGo. Menurut Mufid, GiziGo tidak hanya bergerak secara daring, namun juga luring dengan menyelenggarakan kelas memasak.
Achmad Jodhy Al Amin Effendi, CEO Ghidza, juga memaparkan tentang platform Ghidza. “Ghidza merupakan platform yang dapat mengukur jumlah kalori makanan yang dikonsumsi,” jelas Achmad. Dengan begitu, tambah Achmad, platform ini dapat mengotrol Indeks Massa Tubuh (IMT). Ghidza juga dilengkapi dengan fitur tambah teman dan keluarga, sehingga dapat membantu memotivasi pengguna mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi, tutur Achmad.
Selain itu, terdapat dua changemakers lain, yakni Krisna Nurfi Alfianda dan Adenanda Lisyana Hadi, yang bergerak di bidang fermentasi makanan dan agrobisnis. Mimibasi buatan Krisna mengeluarkan produk terbarunya bernama Kombucha, minuman fermentasi teh yang diberi perisa alami. Sementara, Sidatani buatan Ade merupakan media pemberdayaan petani untuk mengolah bahan mentah menjadi setengah jadi. Produk Sidatani di antaranya tepung terigu bebas gluten, beras organik, dan teh biru dari bunga telang.
Eni Setyawati, salah seorang peserta diskusi dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menuturkan harapannya agar dapat berkolaborasi dengan platform seperti GiziGo dan Gidza. “Penggunaan platform tersebut lebih efektif daripada sosialisasi langsung, jadi warga di NTT dapat mendapatkan pengetahuan tentang gizi dengan mudah,” kata Eni.
Penulis: Anwar Khairuddin dan Aufa Fathya (Magang)
Penyunting: Nadia Intan Fajarlie