Senin (30-09) sekitar enam ratus mahasiswa melakukan aksi ke gedung DPRD DIY. Aksi dilakukan untuk menuntut permasalahan reformasi yang sedang terjadi di Indonesia. Massa berkumpul di parkiran Abu Bakar Ali lalu melakukan longmars ke kantor DPRD DIY. Massa aksi yang menamai diri mereka Forum BEM DIY (FBD) yang terdiri dari mahasiswa berbagai universitas seperti UII, UNY, UST, Politeknik LPP dan berbagai universitas lainnya.
Dalam aksi tersebut mereka mengajukan sepuluh tuntutan. Tuntutan tersebut mencakup isu UU KPK, kebakaran hutan, kebebasan berpendapat dan HAM serta pelaksanaan reforma agraria. “Kami ingin DPRD dengar dan memperhatikan kondisi sekarang yang ada,” teriak salah satu massa. Aksi ini berbeda dengan Gejayan Memanggil yang dilakukan pada waktu bersamaan karena tuntutan yang disampaikan tidak mencakup Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) dan juga tidak mengangkat mengenai Perpu terkait Undang-undang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan
Setelah sampai di kantor DPRD DIY, massa aksi menuntut untuk berbicara langsung dengan anggota DPRD. Lalu tiga orang perwakilan datang menemui massa. Diantaranya Huda Tri Yudiana, Wakil Ketua DPRD DIY, Eko Suwanto, anggota Fraksi PDI Perjuangan, dan Stefanus anggota Fraksi PSI.
Huda Tri Yudiana menjelaskan bahwa DPRD sangat mendukung kegiatan demonstrasi tersebut. Menurutnya, tuntutan yang disuarakan sangat logis. “Kami mendukung aksi yang kalian lakukan dan kami sangat senang kalian datang kesini,” jelas Huda.
Pertemuan pihak DPRD dan massa aksi tersebut berjalan cukup alot karena massa menuntut agar semua anggota DPRD keluar dan ikut aksi bersama. Tetapi hal tersebut tidak ditanggapi dan salah satu pihak DPRD, Eko Suwanto, menjelaskan bahwa semua tuntutan sudah diberikan. “Semua sudah kami penuhi dan kami ingin aksi ini tetap berjalan kondusif,” tuturnya.
Di sisi lain, hadir pula Rektor UII Fathul Wahid bersama massa aksi. Fathul menjelaskan bahwa tujuannya datang ke DPRD untuk mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa dan menyampaikan pesan damai. “Tujuan saya datang kesini menyakinkan masyarakat dan polisi bahwa demo berjalan damai,” ungkap Fathul.
Aksi berlanjut hingga sore hari dan massa melakukan shalat ghaib bersama di halaman kantor DPRD. Pada pukul 17.00 aksi telah selesai dan ditutup dengan surat tuntutan yang ditanda tangani oleh Wakil Ketua DPRD dan salah satu anggota Fraksi PSI yaitu Stefanus. “Kami akan menyampaikan segera ke pusat dan akan tetap melanjutkan tuntutan ini,” ujarnya. Mahasiswa akan mengawal tuntutan tersebut hingga dapat terpenuhi, hal tersebut disampaikan oleh Asfar selaku koordinator FBD. “Kita akan mengawal tuntutan ini sampai akhir dan akan kita pantau terus,” tutupnya.
Penulis: Afifah Fauziah
Penyunting: Cintya Faliana