Pertigaan Gejayan pada Senin (30-09), dipenuhi ribuan massa Aksi Gejayan Memanggil 2 dari berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya mahasiswa, aksi tersebut diramaikan pula oleh petani, buruh, hingga pelajar. Terlihat berbagai baliho terpampang menjadi latar dari berkumpulnya massa aksi. Baliho-baliho itu dibuat untuk merepresentasikan tuntutan-tuntutan yang dibawa massa aksi Gejayan Memanggil.
Setelah massa aksi berkumpul di Pertigaan Gejayan, kerumunan massa terbagi dalam empat panggung aksi sepanjang Jalan Affandi. Satu per satu orator naik ke atas mobil bak terbuka dan mengekspresikan berbagai tuntutan dalam banyak bentuk di atas panggung aksi. Seperti kalangan perempuan, mereka menyerukan tuntutan pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang tak kunjung disahkan. Selain itu pelajar pun turut melakukan orasi menuntut kebebasan berpendapat. Poster-poster sindiran diangkat massa sembari mengepalkan tangan meninju udara. “Hidup Rakyat! Hidup Petani! Hidup Mahasiswa! Hidup Kaum Miskin Kota!” seru massa aksi.
Tidak hanya bersahutan orasi, massa aksi pun turut antusias menikmati pertunjukan pengisi panggung aksi. Penampilan teatrikal dari Komunitas Seni Selatan menampilkan pertunjukkan satir yang memperlihatkan berbagai persoalan saat ini. Selanjutnya, massa aksi menyanyikan beberapa lagu bersama pengisi panggung aksi. Sekitar pukul 16.30 panggung aksi selesai. Koordinator Lapangan meminta massa aksi untuk meninggalkan lokasi aksi.
Foto oleh Ananta Widi Raihan, Rizky Ramadhika, Thalia Mutiara
Teks: Anggriani Mahadianingsih
Kurator: Maulidya R. Atikah
Penyunting: Cintya Faliana