Para pedagang Kantin Humaniora Bonbin bersama puluhan mahasiswa melakukan syukuran dengan mengadakan acara tumpengan pada Jum’at (21-04) malam. Hampir satu tahun setelah relokasi Bonbin, mereka kini bersyukur atas mulai dibangunnya Plaza Bank Indonesia (BI) yang akan menjadi area berjualan baru bagi pedagang Bonbin. Acara syukuran yang bertajuk “Pesta Keluarga Bonbin” (Pesta Kebon) ini diadakan oleh Save Bonbin Movement dan para pedagang Bonbin di dekat konstruksi plaza yang sedang dibangun itu. Berbagai kegiatan seperti pembacaan tuntutan pedagang, bincang-bincang dengan pedagang, penampilan musik dan pembacaan puisi turut meramaikan acara tersebut.
Para pedagang yang mengatasnamakan Paguyuban Pedagang Bonbin membacakan deklarasi yang menyatakan keinginan mereka untuk kembali berjualan di area dalam kampus. Area baru Plaza BI terletak di utara Fakultas Psikologi, dekat lokasi Kantin Bonbin lama. Melalui deklarasi tersebut, para pedagang mengharapkan pendampingan mahasiswa dalam menuntut janji pihak UGM untuk menempatkan mereka di Plaza BI.
Mario, salah seorang mahasiswa yang tergabung dalam Save Bonbin Movement, mengatakan bahwa rencana penyelesaian pembangunan Plaza BI pada Agustus 2017 semakin dekat. Ia berujar bahwa sebelum pembangunan Plaza BI dimulai, pihak kampus pernah berjanji akan mengembalikan pedagang Bonbin dari Pusat Jajanan Lembah (Pujale) ke area dalam kampus. “Karena bangunan fisiknya sudah mau jadi, kita harus menuntut janji-janji itu lagi,” ucapnya.
Wiwik Surono, salah seorang pedagang Bonbin, membenarkan bahwa sudah ada janji dari Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset (DPPA) untuk menyediakan tempat bagi mereka di Plaza BI. Menurut Wiwik, Henricus Priyosulistyo selaku Direktur DPPA kembali menyampaikan janji tersebut lewat pesan singkat kepada Revina Meika. Revina, mahasiswi yang juga tergabung dalam Save Bonbin Movement, menerima pesan tersebut tepat sebelum acara “Pesta Kebon”. “Tadi ada WhatsApp dari Pak Henricus bahwa (Plaza BI) memang dijamin untuk pedagang Bonbin,” ujar Wiwik.
Henricus membenarkan saat dikonfirmasi lewat WhatsApp bahwa dirinya telah memastikan Plaza BI diperuntukkan kepada pedagang Bonbin. Ia juga mengatakan setiap pembahasan kontrak akan melibatkan pedagang dan pihak kampus. Henricus berharap nantinya pedagang Bonbin harus dapat diatur oleh manajer kantin setelah dipindahkan ke Plaza BI. “Tetap perlu diketahui ada surat keputusan rektor terkait dengan pengelolaan kantin yang harus ditaati,” ujar Henricus mengacu kepada Peraturan Rektor UGM No. 6 Tahun 2016.
Sebagai salah seorang pedagang Bonbin, Wiwik merasa pemindahan ke Plaza BI sangat penting. Pasalnya, kondisi paling ramai di area Pujale hanya dapat menyamai kondisi Bonbin lama saat sepi. Hampir seluruh pedagang mengalami penurunan pendapatan sebesar 60-70% karena relokasi ke Pujale. Bahkan, menurut pengakuan Wiwik, pedagang sempat harus berhenti berjualan dan memberhentikan karyawan untuk menghindari kerugian. “Semoga saja, (Plaza BI) jadinya tepat waktu dan benar-benar untuk pedagang Bonbin, tidak dipersulit syarat-syaratnya,” harap pemilik kedai jus di Bonbin itu.
Wiwik mengatakan bahwa DPPA baru akan membahas kontrak untuk pedagang Bonbin pada Agustus 2017, setelah Plaza BI selesai dibangun. Namun, ia khawatir karena belum ada kesepakatan hitam di atas putih yang dapat menjamin janji tersebut. Henricus hanya menyampaikan janji pemindahan tersebut secara tidak resmi. Wiwik dan Mario kompak berharap DPPA akan menepati janjinya. “Ketika hal itu tidak terjadi, kita harus mencari solusi lain. (Kita) akan terus menuntut,” tegas Mario.[Sultan Abdurrahman]