Judul : Chappie
Durasi : 120 menit
Tokoh :
- Sharlto Copley : Chappie
- Dev Patel : Deon Wilson
- Ninja Visser : Ninja
- Yo-landi Visser : Yo-landi
- Jose Pablo Cantillo : Amerika
- Hugh Jackman : Vincent Moore
- Sigourner Weaver : Michelle Bradley
- Brandon Auret : Hippo
Sutradara : Neill Blompkamp
Genre : science fiction & action
“ craft life, don’t let life craft you”
“Bentuklah kehidupan jangan biarkan kehidupan membentukmu”
Sejatinya manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah puas dengan apa yang ada. perkembangan jaman dan teknologi mendorong manusia untuk menciptakan alat canggih yang terkadang diluar nalar manusia. Diantaranya seperti yang dilakukan oleh Deon Wilson (Dev Patel) pimpinan pengembangan program robot scout dalam film yang berjudul chappie.
Dalam film ini seolah sutradara Neil Blomkap ingin menantang isu diskriminasi ras di holywood. Dilihat dari segi tokoh utama Deon yang diperankan oleh Dev Patel yang berasal dari kulit hitam begitupun dengan Chappie robot berwarna hitam. Disini sang sutradara ingin menunjukan eksistensi seseorang bukan dilihat dari warna kulit melaikan kemampuan individu masing-masing. Sementara di sisi lainnya, Neil justru memunculkan tokoh antagonis dari kalangan kulit putih, seperti Hugh Jackman. Padahal dalam film produksi Hollywood, seringkali memaparkan tokoh kulit hitam sebagai orang rendahan, pejahat. Namun, di film Chappie justu kebalikan tokoh berkulit hitam yang menjadi orang penting.
Robot Scout adalah alat canggih yang diciptakan oleh seorang programmer di perusahan Tetravaal. Robot ini dirancang dengan tujuan untuk menertibkan permasalahan yang ada di pusat kota Johannesburg, Afrika selatan. Kota yang pada saat itu mengalami kerusakan akibat pembunuhan dan kekerasan. Baku tembak antara pihak polisi dan perampok yang berujung banyak korban berjatuhan dari pihak polisi. Oleh karena itu pihak polisi berkerja sama dengan perusahaan pembuatan robot Tetravaal yang menjamin dengan sistem anti peretasan kunci.
Konflik pada film ini mulai terlihat pada saat Vincent Moore (Hugh Jackman), perancang senjata dan mantan tentara sekaligus salah satu pekerja di Tetravaal yang membuat robot moose iri pada Deon yang membuat robot scout. Karena scout lebih diminati oleh polisi dengan alasan harga tidak terlalu mahal dan sesuai kebutuhan kota. kehadiran robot scout dapat menurunkan kejahatan di kota tersebut, pihak Tetravaal pun mengurangi pendanaan untuk robot moose yang terlalu besar.
Ini membuat Vincent Moore semakin kesal serta berusaha mengahancurkan sistem yang diciptakan oleh Deon. Ia selalu mengintimidasi setiap gerak-gerik Deon dikantor.
Deon terus melakukan pembaharuan setiap harinya dirumah untuk menghasilkan robot mempunyai perasaan layaknya manusia hingga tercipta sistem alamsadar. Namun sistem tersebut ditolak oleh Michelle Bradley (Sigourner Weaver) CEO Tetravaal yang menganggap bahwa robot mustahil mempunyai perasaan serta sistem pada robot scout sudah dapat menaikan saham Tetravaal. Itu yang membuat Deon mengalami konflik batin ketika idenya di tolak. Akan tetapi Deon tetap bersikukuh keras membuat robot dengan sistem alamsadar tanpa sepengetahuan Michelle Bradley. Ia membawa robot bekas dan peralatan-peratan kedalam mobil.
Disisi lain, kehidupan para perampok semakin kewalahan dengan adanya robot polisi. Pendapatan Hippo (Brandon Auret ), ketua bandit dikota tersebut menurun. Ninja (Ninja Visser) dan gangster (Yo-landi Visser, Jose Pablo Cantillo) bandit dari Amerika mempunyai masalah dengan Hippo. Ninja dan gangster dipaksa membayar 20 juta dalam waktu 7 hari jika tidak nyawa taruhannya. Disini Ninja dan gengsternya berpikir keras untuk mendapatkan 20 juta tersebut. Muncul ide menculik Deon untuk membuatkan robot agar dapat mencuri uang dengan cepat. Pada saat Deon pulang dengan membawa robot bekas dan peralatannya tiba-tiba ia dihadang oleh Ninja dan gangster. mereka memaksa Deon menciptakan robot dengan nyawa taruhannya. Terciptalah robot sistem alamsadar yang diberi nama chappie oleh Yo-landi.
Seperti layaknya bayi baru lahir, chappie masih membutuhkan adaptasi dengan sekitar. Dengan sistem alamsadar robot ini belajar dengan cepat kurang dari 7 hari dan di ajak oleh ninja dan gangster mencuri uang. Chappie juga mengerti bahwa didalam dirinya ada batrei yang mengendalikannya. Waktu chappie tidak banyak lagi karena sistem alamsadar hanya bertahan dengan batrei yang hanya bertahan 7 hari. Ninja menjanjikan pada chappie akan memberikan tubuh yang baru sesudah merampok uang. Namun ternyata setelah merampok uang Ninja berbohong dan tidak memberikan tubuh yang baru kepada Chappie. Itu membuat Chappie marah besar dan kesal.
Pepatah mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Seperti layaknya anak kecil apa yang dilihat akan lakukan. Deon pencipta robot sistem alamsadar tidak berharap robot itu menjadi jahat seperti yang dilakukan oleh Ninja dan gengsternya. Tapi tak bisa dipungkiri robot pintar dan jenius hidup dilingkungan kriminal mau tidak mau hidupnya pun mengikuti lingkungannya. Ninja mengajarkan Chappie cara menembak, cara berjalan dengan gaya, tetapi tetap tidak meninggalkan karakter lugu dan lucu pada Chappie.
Klimaks film ini terjadi saat Vincent moore mengubah semua sandi sistem saraf robot scout, dengan otomatis semua robot-robot scout termasuk Chappie mati mendadak. Pihak bandit-bandit datang melawan polisi. Pada saat itu Deon berada ditempat Ninja dan gengsternya langsung membawa Chappie ke ruang kantor Tetraaval karena penanganan yang cepat hanya chappie yang masih bisa berfungsi. Kota kembali kacau, pihak polisi dan pihak perusahaan Tetravaal panik dengan kondisi seperti itu. Tiba-tiba Vincent Moore datang keruangan Michelle Bradley Ceo Tetravaal mengadu domba bahwa semua ini kesalahan Deon dan ia merekomendasikan robot moose untuk mengatasi kekacauan di kota. Tanpa pertimbangan Michelle Bradley, Robot moose langsung diluncurkan. Bukan mengatasi kekacauan dikota Robot moose justru malah menambah kekacauan. Sifat ketamakan manusia terlihat jelas saat Vincent Moore mengedalikan robot moose. Ia menghancurkan sebagian kota dan dengan mudah menguasai semuanya yang ada dikota. Karena Sistem yang digunakan pada robot moose menggunakan sistem pengendalian jarak jauh.
Tidak berbeda dari film-film sebelumnya yang pernah dibuat Neil Blompkamp, sang sutradara, film ini secara sinematik hampir sama dengan film distric 9 yang pernah menjuarai best picture pada penghelatan penghargaan film terbesar, Academy Awards ditahun 2015. Dalam film sebelumnya mengambil latar belakang afrika selatan dan robot berwarna hitam begitu pun dengan film Chappie. Banyak adegan yang tidak logis dalam film chappie seperti keamanan kantor yang kurang padahal kantor tersebut sangat penting.
Neil Blompkamp kurang berhasil dalam Film ini dengan aktor kelas A seperti Hugh Jackman dan Sigourner Weaver yang biasa membintangi layar lebar hanya menghasilkan film dengan kelas B karena jalan ceritanya yang kurang menarik. Film Chappie salah satu film yang gagal yang pernah di buat oleh Neil. Pendapatan yang didapat dari film ini pun tidak sefantastik pendapatan yang didapatkan dari film sebelumnya. Besar kemungkinan rasa penasaran penonton timbul terhadap film ini, karena keberhasilan film Neil sebelumnya seperti distric9. Konflik yang disajikan pada film ini hanya konflik intern antar individual dalam suatu perusahaan. Tidak seperti biasanya pada film-film action yang menyajikan konflik yang lebih luas.
Film yang bergenre Action & science fiction ini banyak menampilkan sisi dramatis dan sisi komedi . sehingga film ini cocok ditonton untuk semua kalangan usia. Karakter Chappie yang lugu dan lucu menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Walaupun film chappie tidak mendapatkan pendapatan yang fantastik tetapi film Chappie sukses menduduki peringkat pertama box office di Amerika dan kanada mengalahkan film focus yang dibintangi aktor besar Will Smith. (Wimpi)