Pameran bertajuk Art Exhibition Lahung Bak Bidadari diadakan di Galeri Kedai Belakang, Jalan Taman Siswa, Yogyakarta. Pada kamis (12/12) pameran telah memasuki hari terakhir. Acara yang telah berlangsung selama satu minggu ini bertujuan untuk memperingati Hari Ibu. Pameran menampilkan berbagai karya seni berupa puisi, lukisan dan fotografi.
âAcara ini dilakukan sebagai ajang persiapan dan pemanasan menuju pameran puisi yang akan diselenggarakan di Negara Belanda,â kata Yudha Wibisono selaku penyelenggara acara. Ia menambahkan bahwa karya puisi yang dipamerkan akan dibawa ke Belanda pada 23 Desember mendatang
Pembukaan pameran diawali pentas tari tradisional dan dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh para seniman. Acara pembukaan ditutup dengan pertunjukan stand up comedy yang bertemakan tentang wanita. Seniman yang berpartisipasi dalam acara ini antara lain Yudha Wibisono, Jessica Justine Tabah dan seniman Institut Seni Indonesia Yoyakarta.
Tema dari pameran seni ini adalah menceritakan tentang seorang Lahung. Lahung dalam bahasa daerah Banjarmasin berarti pelacur. âIntinya semua wanita itu baik sekalipun ia adalah seorang pelacur,â jelas Yudha. Laki-laki asal Padang ini menambahkan bahwa pelacur mempunyai jiwa yang kuat melebihi wanita-wanita pada umumnya.
Semua karya seni yang dipamerkan menjadikan wanita sebagai objek utama. Salah satu puisi  berjudul Pembenaran Mereka karya Yudha Wibisono. Selain itu, terdapat lukisan dan fotografi  karya Jessica Justin Tabah, Mochammed Yakin, dan Soegiono Pangestu.
Di bagian tengah galeri pengunjung dapat langsung melihat sebuah miniatur kuburan. Yudha menjelaskan bahwa kuburan itu mewakili bayi yang dibuang oleh seorang pelacur. âKuburan ini sebagai simbol kepasrahan seorang pelacur,â tambah Yudha, yang juga mahasiswa Sekolah Tinggi Multi Media Training Centre Yogyakarta ini.
âFotografi dan drawing-nya terlihat sangat nyata dan kaya makna,â jelas Rani, salah seorang pengunjung pameran. Rani menambahkan bahwa puisi-puisi yang ditampilkan menunjukkan idealitas penulisnya. Rani berharap agar banyak event seperti ini diadakan di Yogyakarta.
Untuk dapat melihat pameran, pengunjung tidak dipungut oleh biaya apapun. Pengunjung Art Exhibition Lahung Bak Bidadari kebanyakan adalah mahasiswa yang mempunyai minat terhadap bidang seni. âBahkan teman saya yang asli Prancis sengaja datang dari Jakarta hanya untuk mengunjungi pameran ini,â ujar Yudha. (Zulfikar Muhammad)