Deretan foto kegiatan pecinta alam tampak menghiasi dinding salah satu ruangan di gedung E Benteng Vredeburg pada Selasa (4/12). Selain itu, arsip, tenda, peralatan memanjat, dan kayak pun terlihat mengisi ruangan di lantai dua tersebut. Di luar ruangan juga terdapat stan yang menjual barang-barang khas pecinta alam seperti ransel dan celana kargo. Suasana tersebut merupakan potret pameran foto dan arsip bertema “Untuk Manusia, Alam, dan Kebudayaan”. Pameran itu diselenggarakan dalam rangka perayaan hari jadi ke-40 UKM Mahasiswa Pecinta Alam UGM (Mapagama).
Tak hanya pameran foto dan arsip, Workshop Etnofotografi dan WorkshopTravel Writing juga diselenggarakan. “Kami pilih dua tema workshop ini untuk menunjukkan bahwa dokumentasi perjalanan itu penting,” tutur Heribertus Suciadi Nugraha selaku ketua panitia acara yang digelar sejak Sabtu (30/11) sampai Jumat (6/12) ini. Pemilihan lokasi acara di Benteng Vredeburg bertujuan menjangkau masyarakat umum. “Kalau diadakan di UGM, kesannya jago kandang,” jelas Heri.
Dokumentasi ekspedisi internasional pertama Mapagama ke Nepal dan Cina merupakan poin utama pameran ini. Ekspedisi tersebut dituangkan dalam bentuk foto dan film ekspedisi, serta foto kehidupan masyarakat setempat. Selain itu, pameran ini juga dilengkapi dengan berbagai oleh-oleh dari Kalimantan seperti etnofotografi dan kerajinan etnis.
Masyarakat yang mulanya hanya berniat melihat-lihat benteng pun tertarik mengunjungi pameran. “Setelah diberitahu mbak-mbak yang jaga di depan, saya mampir ke pameran ini,” tutur Bunga, pengunjung asal Jakarta. Bahkan pengunjung lainnya tidak tahu bahwa pameran ini berhubungan dengan dunia pecinta alam. “Saya nggak tahu kalau ini kegiatan pecinta alam,” tutur Taswin, pengunjung dari Palembang. Kendati demikian pengunjung tak lantas kecewa. “Gambar-gambarnya bagus. Jadi keinget kampung halaman,” kata Bunga sembari melihat-lihat kerajinan asal Kalimantan. Namun, Taswin menilai pameran ini masih memiliki kekurangan, “Lebih baik dokumentasi disusun menurut tahun diadakannya kegiatan,” [Tabita, Zaki]