Rabu (20/4) pagi, Auditorium Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM dipenuhi puluhan orang pecinta sastra. Mereka berkumpul untuk menyaksikan penganugerahan hadiah sastra bagi peneliti dan sastrawan Yogyakarta. Acara yang dihelat Yayasan Sastra Yogya (Yasayo) ini bekerja sama dengan Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia UGM. Ketua Yasayo, Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo memberikan sambutan sebagai pembuka penganugerahan tersebut. “Acara ini bertujuan untuk mendorong kreativitas peneliti sastra dan sastrawan Yogyakarta,” ungkapnya.
Pemberian hadiah sastra dari Yasayo ini akan diberikan dua kali setiap tahunnya, yakni pada April dan November. Penganugerahan kali ini merupakan penganugerahan pertama dari Yasayo yang berdiri 1 Maret 2011. Dengan adanya dorongan berupa penganugerahan sastra, diharapkan peneliti sastra dan sastrawan dapat mengembangkan kesusastraan di Yogyakarta.
Perhelatan tidak didominasi sambutan dan pidato para ahli sastra. Pembacaan sajak dan cerpen pun turut meramaikan acara. Dua puisi karya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo yang berjudul “Kembali Belajar Membaca” dan “Urbanisasi” dibacakan dengan iringan gitar akustik. Retno Iswandari juga turut serta membaca cerpen “Kartu”. Hiburan tidak selesai sampai disitu, pembacaan sajak kembali ditampilkan. Namun, puisi yang dibacakan berbeda, dua buah karya dari Chairil Anwar.
Setelah beragam puisi dibacakan, penganugerahan hadiah sastra sampai pada puncak acara. Dari proses seleksi, terpilihlah dua orang pakar sastra dan seorang sastrawan yang berhak menerima hadiah. Mereka adalah Prof. DR. C. Soebakdi Soemanto, S. U., dra. Sri Widati, dan Evi Idawanti.
Prof. DR. C. Soebakdi Soemanto, S. U. merupakan Guru Besar Ret. Jurusan Sastra Inggris, FIB UGM yang karyanya telah banyak diterbitkan. Ia juga telah memenangkan beragam penghargaan sejak 1968. Banyaknya karya juga dihasilkan Dr. Sri Widati, seorang peneliti di Balai Bahasa Yogyakarta. Penganugerahan juga diberikan kepada Evi Idawanti yang tidak hanya menghasilkan karya, tetapi juga aktif sebagai pemain teater dan sinetron.
Ketiga penerima penganugerahan mendapatkan hadiah masing-masing senilai Rp 3.000.000,00 dan piagam penghargaan. “Saya ucapkan selamat. Yang terpenting dari acara ini bukanlah uangnya, tetapi bagaimana kepedulian kita kepada peneliti sastra dan sastrawan,” tandas Dr. Ida Rochani, S.U, selaku Dekan FIB UGM. [Abud]