Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UGM menggelar konser bertajuk “Konser Perdana #40: A Journey to Remember.” Konser dipentaskan Sabtu malam (2/4) di Auditorium Fakultas Kedokteran UGM.Konser ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan memperkenalkan anggota baru PSM, angkatan ke-40. “Acara ini digelar untuk memperkenalkan angkatan baru PSM setelah diklat kurang lebih lima bulan dan pelantikan,” ujar Nadya Anjani, penyanyi Alto PSM angkatan ke-39.
Sebelum pertunjukkan dimulai, penonton yang telah duduk rapi di auditorium disuguhi film pendek tentang profil PSM. Setelah itu, dengan iringan instrumen piano, konser dibuka dengan lagu Un Cavalier Di Spagna yang dinyanyikan oleh PSM angkatan ke-40. Selanjutnya, penonton dihibur dengan lagu bertempo lambat yang berasal dari zaman Renaisans, Amicus Meus. Dipandu oleh Konduktor Albertus Wishnu, sekaligus pelatih PSM, tema lagu perlahan-lahan bergerak menuju Baroque, dari klasik ke modern.
Di tengah pementasan, PSM menunjukkan kelihaian beberapa anggota barunya dalam bermain piano. Duet piano yang mengalunkan repertoar Norwegian Dance dan Sonata Pathique No.3mampu membuat penonton terkesima. Setelah jeda istirahat, tembang seperti Melati Sutji,Gambang Suling, dan lagu nasional Ibu Kartini pun dinyanyikan.
Di penghujung acara, dengan mengenakan kostum olahraga, angkatan senior menyuguhkankoor bersenandung ceria. Sembari menyanyikan lagu Sunda berjudul Badminton, mereka melakukan tarian jenaka yang memeragakan permainan bulu tangkis. Tawa penonton membahana ketika PSM menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh Benyamin S. pada tahun 80-an itu.
Sebagai suguhan terakhir, suasana terasa hangat ketika semua angkatan PSM naik ke atas panggung. Sembari berjabat tangan, mereka menyenandungkan lagu As Long As I Have Music, lambang penyatuan anggota PSM. [Shandy]