Pasca mengikuti Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) 2010, mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya (FIB) menuju Grha Sabha Pramana.Mereka berpartisipasi dalam aksi yang dibuat oleh Gerakan Anti Komersialisasi Kampus (GERTAK) (22/8). Aksi tersebut dilakukan untuk menekan pihak rektorat agar menghapuskan kebijakan Kartu Identitas Kendaraan (KIK). Semua mahasiswa baru FIB menggoreskan tandatangan sebagai tanda bahwa mahasiswa baru pun menolak kebijakan ini.
Mulyadi selaku bagian pengembangan GERTAK menyatakan bahwa mahasiswa barulah yang paling dirugikan oleh kebijakan ini. Karena itu, aksi tersebut dilakukan secara bersama agar suara seluruh mahasiswa didengar oleh para petinggi kampus. Ia juga mengatakan bahwa aksi ini akan lebih efektif dibanding dengan aksi-aksi sebelumnya. “Aksi-aksi sebelumnya muncul secara sepihak, hanya sebatas letupan-letupan kecil dan tidak melibatkan seluruh mahasiswa.” ungkapnya.
GERTAK sendiri menjelaskan bahwa ada tujuh alasan mereka menolak KIK. Alasan utama adalah mahasiswa UGM menjadi elitis karena sistem educopolis yang menjiplak universitas-universitas ternama di dunia barat. Sehingga mahasiswa UGM menjadi lebih akademis individualis dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, kebijakan ini juga menjauhkan UGM dari masyarakat.
Para mahasiswa baru yang terlibat menyambut antusias aksi goresan tandatangan tersebut. “Dengan adanya kegiatan seperti ini, saya dan mahasiswa baru lainnya dapat berpartisipasi melawan kebijakan KIK,” ungkap Budi Santoso mahasiswa Jurusan Ilmu Kepariwisataan 2010. Seperti tak mau kalah, Imam Musayab mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia 2010 sependapat dengan Budi. “UGM adalah kampus kerakyatan, kalau hanya lewat saja harus bayar, apakah UGM tidak malu dengan Keraton yang menghibahkan tanah kepada kampus ini,” kata Imam menggebu.
Mulyadi menambahkan bahwa aksi semacam ini tidak akan terhenti sampai hari ini saja. Ia mengatakan akan ada aksi berikutnya untuk terus menolak kebijakan ini. “Tanggal 26 Agustus besok kami akan mengadakan aksi yang lebih besar lagi, masa yang terlibat juga tidak hanya dari mahasiswa baru namun dari seluruh angkatan,” tegasnya. [Aza]