Olimpiade Koperasi Nasional (OKN) 2012 resmi ditutup Minggu (18/11) di Kantor Bupati Bantul, Bantul. Acara ini diselenggarakan oleh Koperasi “Kopma UGM” dan merupakan ajang pertama yang mempertandingkan koperasi mahasiswa (kopma) secara nasional. Perhelatan yang digelar selama tiga hari ini dibuka pada Jumat (16/11) di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Pidato sambutan dari Syahbenol selaku Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) wilayah DIY pun menyambut perwakilan 27 kopma se-Indonesia yang hadir. Di akhir perhelatan, Kopma Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dinobatkan sebagai juara umum, sementara Kopma Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (BS UPI) Bandung menjadi runner-up.
Menurut Fajar Kurniawan, Direktur Humas Kopma UGM, olimpiade bertema perkoperasian ini digelar untuk meningkatkan semangat berkoperasi di kalangan mahasiswa. Fajar menegharapkan olimpiade dapat meningkatkan daya saing antarkopma, mempererat silaturahmi, dan menjalin hubungan antarkopma di masa datang. Nur Lutfiana Widiastuti, staf Humas Kopma UGM, juga beranggapan OKN dapat menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang Koperasi. “Olimpiade ini merupakan program kerja bidang Humas Kopma UGM untuk mengadakan sebuah acara yang dihadiri kopma-kopma di Indonesia,” jelasnya. Pelaksanaan perlombaan ini juga bertepatan dengan momentum tahun 2012 yang dicanangkan sebagai Tahun Koperasi Internasional oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Setelah pembukaan pada hari pertama, rangkaian acara dilanjutkan dengan tiga tahap lomba pada hari kedua. Pada sesi pemasaran produk, peserta ditantang untuk mendekorasi jajananbrownies kecil sebagai produk jualan mereka. Kemudian, peserta berjualan di Pasar Pakem sampai produknya habis dan mendapat banyak keuntungan dalam waktu sesingkat mungkin. “Hasil yang dicapai beragam, ada yang berhasil memperoleh laba tinggi, waktu untuk menyelesaikannya juga beragam,” ungkap Nur. Lomba berikutnya adalah cerdas cermat koperasi. Lomba ini mempertandingkan pengetahuan antar peserta dalam kuis yang menguji wawasan peserta tentang koperasi.
Dari dua perlombaan tersebut diambil delapan finalis yang kemudian saling bertanding dalam sesi debat koperasi untuk memperebutkan gelar juara. Delapan finalis tersebut adalah Kopma UNY, Kopma BS UPI Bandung, Kopma Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Kopma Universitas Negeri Sebelas Maret Solo, Kopma Universitas Negeri Malang, Kopma IAIN Walisongo Semarang, Kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Kopma Fakultas Teknologi Informasi dan Bisnis Universitas Teknologi Yogyakarta Dalam sesi pemuncak ini, peserta saling bersaing menanggapi berbagai isu perkoperasian. “Tujuan OKN juga untuk mensosialisasikan revisi UU Koperasi 2012, salah satunya dengan memasukkan isu tersebut dalam materi debat,” terang Nur.
Seusai bertanding, para kader kopma yang berkumpul menikmati sesi bebas. Kesempatan ini diisi dengan bercengkerama dan saling berbagi pengalaman mereka dalam berkoperasi. Dalam OKN ini sendiri, Kopma UGM tidak turut menjadi peserta demi menjaga netralitas. “Kalau kami menjadi peserta, mau menang atau kalah situasinya jadi serba salah. Menang bakal dikira curang, kalah tambah malu-maluin,” ujar Fajar.
Persiapan untuk menyelenggarakan OKN ini sendiri sudah dimulai sekitar empat bulan lalu. Menurut Ketua Panitia OKN, Ahmad Yuana Putra, panitia terbentuk pada bulan Juli silam. Pasca terbentuknya kepanitiaan, mereka segera bergerak cepat untuk mengonsep acara, menjaring peserta, dan mencari sokongan dana. Demi mengumpulkan peserta, panitia mengirim undangan kepada berbagai kopma yang ada di Indonesia. Sementara, untuk kopma di daerah DIY, panitia melakukan audiensi langsung guna mengundang kopma-kopma tersebut. Selain itu, panitia juga melakukan audiensi ke beberapa pihak rektorat, Dekopin Pusat, Dekopin DIY, Kementerian Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), serta sponsor. “Hasilnya cukup baik, kami dapat dukungan dana dari rektorat dan fasilitas dari pihak Dekopin Pusat dan Dekopin DIY,” tutup Yuana. [M. Ageng Yudhapratama R, Hamzah Zhafiri Dicky]