
©Yesika Sinaga
Pelantikan Ketua Unit Kegiatan Mahasisa (UKM) dibuka dengan sambutan dari Prof. dr. Iwan Dwiprahasto M. Med. Sc., PhD selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa UKM harus terus berbenah dan berprestasi. “Jadilah mahasiswa yang berprestasi di luar ekspektasi,” ujar Iwan. Acara yang bertempat di Hall Gelanggang UGM pada Rabu (16/01) ini dihadiri perwakilan dari 46 UKM. Masing–masing UKM mengutus tiga orang yang terdiri dari Ketua Umum, Bendahara dan Sekretaris.
Acara pelantikan yang sempat mundur selama tiga puluh menit ini tetap dapat menciptakan suasana  sakral.  Seperti yang dituturkan oleh Linda Joannita Sitoresmi ketua UKM Marching Band yang akrab disapa Joanna. “Acaranya sakral karena merupakan awal terbentuknya pemimpin–pemimpin baru,” ujarnya. Namun tidak semua perwakilan UKM setuju dengan pendapat Joanna. “Acaranya tidak sesuai dengan harapan, selain karena keterlambatan juga hanya berupa sambutan-sambutan dan tidak ada pelatihan-pelatihan seperti pelatihan kepemimpinan,” ujar Ihtar Faiq, Ketua Merpati Putih. Menanggapi pendapat Ihtar, Manajer Gelanggang dan Fasilitas Kemahasiswaan Wahyu Sujarwo Sip berkata bahwa acara pelatihan pasti akan diadakan namun waktu pastinya belum ditentukan.
Terpilihnya ketua baru juga turut memunculkan harapan bagi kinerja UKM kedepannya. Iwan berharap setiap UKM nantinya dapat melibatkan lebih banyak mahasiswa dan menjauhkan kesan eksklusif . Selain itu ia juga berharap agar UKM dapat mengharumkan nama UGM baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. “Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) akan memberikan apresiasi terhadap mahasiswa yang berprestasi baik individual ataupun kelompok,” tambahnya.
Diluar apresiasi berupa penghargaan melalui pemberian uang, beberapa ketua UKM merasa bentuk apresiasi dari Dirmawa ini seharusnya masih dapat ditingkatkan. “Sejauh ini dukungan Dirmawa sudah cukup mengakomodasi kebutuhan Marching Band, hanya saja saat ini kami belum memiliki tempat latihan yang tetap,” terang Joanna. Selain itu,  Ketua Keluarga Mahasiswa Buddhis (Kamadhis), Sucipto turut menambahkan bahwa selama ini anggota Kamadhis harus menggalang dana dengan cara berjualan. Hal ini dilakukan guna menutupi kekurangan biaya. “Sebaiknya sokongan dana dari Dirmawa bisa lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Disinggung mengenai alokasi dana, Iwan menuturkan jika proporsi dana disesuikan dengan kegiatan yang diselenggarakan tiap UKM. “Kami akan sangat mendukung kegiatan yang dapat merangkul banyak mahasiswa dan juga kegiatan yang kemungkinan besar dapat mengharumkan nama UGM,” ucapnya. Ia menambahkan bahwa alokasi dana bagi tiap UKM tidaklah sama karena prestasi yang dihasilkan UKM juga tidak sama. Tiap UKM menerima alokasi dana minimal yang sama, namun semakin banyak prestasi yang diraih maka semakin besar pula dana yang diperoleh dari Dirmawa. Hal ini dimaksudkan agar tiap UKM termotivasi untuk lebih berprestasi.
Acara yang berlangsung selama satu jam ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh Muhammad Ali dari UKM Jamaah Shalahuddin. Setelah itu, sebagai penutup dilakukan pula peresmian Musala Gelanggang Mahasiswa oleh Iwan yang disaksikan oleh perwakilan UKM yang menghadiri acara. “Musala tidak hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga dapat dijadikan tempat berdiskusi bagi anggota UKM,” terang Wahyu. Berakhirnya acara pelantikan turut membawa harapan dari para ketua UKM yang baru. Seperti harapan Joanna yang menginginkan nantinya akan ada hubungan timbal balik dengan Dirmawa. “UKM berprestasi sehingga mendapat dukungan penuh Dirmawa dan sebaliknya Dirmawa juga mendukung penuh UKM sehingga UKM dapat tetap berprestasi,” jelasnya.[Erni Maria Angreini, Krisnia Rahmadany]