
©Nawang Wulan
Pada sabtu (2/3), dilaksanakan Seminar dan Pelantikan akbar Dema, HMJ, dan BSI dalam rangka Gelegar Mahasiswa Pertanian (GEMPA) 2013 . Acara yang diadakan oleh Fakultas Pertanian (FPN) ini mengusung tema “Sinergi, Energi dan Harmonisasi Kepemimpinan Bangsa Menuju Kemandirian Bangsa”. Seminar yang bertempat di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro ini dihadiri oleh masyarakat umum dan mahasiswa. Selain itu, hadir pula Ketua Himpunan Mahasiwa Jurusan (HMJ) beserta Pengurus Harian (PH)  yang akan dilantik dalam acara ini.
Selaku pembicara, Oce Madril, Direktur Advokasi Pusat Kajian Korupsi (PUKAT) memulai kajiannya dengan menjelaskan doktrin yang berada di masyarakat mengenai mahasiswa aktif berorganisasi. Ia melanjutkan, masyarakat seringkali memandang bahwa mahasiswa aktif berorganisasi memiliki IPK kurang memuaskan dan cenderung sulit sukses. Padahal, menurut pria yang akrab dipanggil Madril ini, aktif berorganisasi dapat membangun relasi kerjayang baik dan hal tersebut dapat membantu meraih kesuksesan. “Sukses itu pertemuan antara kapasitas akademik seperti IPK dan relasi kerja,” ujarnya.
Madril mengatakan, mengikuti organisasi memang penting, namun juga harus mempertimbangkan tujuan orgaisasi dan tujuan kita sendiri. “Setiap organisasi punya tujuan yang harus dicapai. Tapi jangan sampai hal itu bertentangan dengan tujuan sendiri,” tambahnya. Karena menurutnya, jika tujuan organisasi dan pribadi saling bertentangan, akan ada salah satu yang diabaikan. Akibatnya, tidak terbentuk sinegisitas antara kedua tujuan tersebut.
Laras Susanti, alumni Fakultas Hukum ’12 sekaligus aktivis PUKAT, juga menyampaikan pentingnya aktif dalam organisasi karena dapat menambah pengalaman. Ia menyatakan bahwa yang dapat menyeimbangkan organisasi dan perkuliahan adalah cinta atau kesenangan. Menurutnya, nilai atau IP bukanlah tujuan utama dari perkuliahan, namun hanya efek dari kesungguhan. Sedangkan, kesungguhan merupakan efek dari rasa senang terhadap apa yang sedang dipelajari. Agar organisasi dan perkuliahan tidak saling menggangu, keduanya dapat dilakukan sebagai suatu kesenangan. Dengan demikian, kedua kegiatan justru saling mendukung dalam mencapai kesuksesan. “Kuliah merupakan transfer nilai terhadap mahasiswa, sedangkan organisasi melatih kita menyelesaikan masalah,” ungkapnya.
Usai seminar, dilangsungkan pelantikan akbar Dewan mahasiswa (DEMA), HMJ, dan Badan Semi Independen (BSI). Dr. Jamhari, S.P, MP, selaku Dekan Fakultas Pertanian menjadi pelantik dan pemimpin pembacaan ikrar bakti dalam acara ini. Selesai melantik, Dr. Jamhari turut memberikan pengantar. Ia menyampaikan bahwa IPK merupakan suatu syarat keharusan, namun juga diperlukan soft skill agar dapat menunjang kelancaran kesuksesan.“Salah satu cara memperoleh soft Skill dapat melalui aktif berorganisasi,” terangnya.
Hanafibiyatna, Sekjen DEMA Pertanian yang pagi itu turut dilantik, menyatakan bahwa kegiatan ini memberi banyak manfaat. Menurutnya, acara ini telah menyatukan antar organisasi dalam fakultas serta mengurangi gesekan antara akademik dan organisasi. “Biasanya, gesekan yang terjadi adalah saling menghujat dan bermusuhan antara akademisi dengan organisator,” paparnya. Prayuda, Dirjen Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma), juga menuturkan hal senada. “Selain memberi bekal mengenai bagaimana menyeimbangkan organisasi dan akademik, seminar ini juga menjadi tempat bertukar pikiran antar pengurus baru”, tandasnya. [Inda Lestari]