Motor-motor tidak terlihat memadati parkiran Lembah UGM. Hanya dedaunan kering dan dua kucing kelaparan yang terlihat. Parkiran Lembah UGM yang sebelum pandemi nyaris sesak kini diliputi kekosongan. Sudah lebih dari setahun kekosongan itu terjadi karena pandemi.
Sejak Maret 2020, kuliah daring diberlakukan. Penjual-penjual yang berjualan sampai sore, kehilangan pembeli-pembelinya. Pusat Jajanan Lembah (Pujale) UGM, tempat makan dengan banyak pilihan itu kini tidak dijejali mahasiswa-mahasiswa. Pandemi menyisakan sarang laba-laba dan sampah-sampah berserakan. Ketiadaan penjual-penjual di Pujale membuat tempat itu menjadi tidak terurus. Menurut keterangan Handi, salah satu penjaga di Fakultas Filsafat, penjual-penjual berpindah dari Pujale secara mandiri. “Sesaat setelah pandemi langsung pada pindah,” pungkasnya.
Hal yang sama ditemui di kantin Plaza BI, kantin yang terletak di dekat Fakultas Filsafat. Kursi-kursi yang memenuhi meja-meja kantin dinaikkan. Kios-kios kosong. Kios Yu Par, yang menyediakan lauk-pauk dan aneka jangan (olahan sayur) juga kosong. “Biasanya, saya makan siang di sini,” kata Eko, staf Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) yang pada Jumat (02-04) sedang duduk-duduk di dekat Bonbin, sapaan akrab kantin Plaza BI. Eko menambahkan bahwa ia sedikit kerepotan karena harus mencari makan siang di luar kampus sejak ditutupnya Bonbin.
Tidak hanya Pujale dan Bonbin, Kantin Sastra (Kansas) FIB, juga kosong dan kehilangan pembeli. Salah satu pemilik kios di Kansas, Ferry, mengatakan bahwa usaha kopinya sepi pembeli selama pandemi. Menurutnya, pandemi mengakibatkan penurunan pengunjung yang drastis.
Ferry kini lebih banyak menerima pesanan take away. Sebelum pandemi, gerainya ramai oleh mahasiswa dan dosen saat jam makan siang. Saat pandemi, hanya satu-dua saja. “Kalau sebelum pandemi, sampai panggung Kansas jadi tempat lesehan untuk makan,” tambahnya. Kansas kini kosong, tidak padat pembeli.
Sinar matahari yang terik, asap rokok di udara, aroma makanan, dan riuh obrolan di meja kantin adalah komponen yang mengisi jam makan siang. Itu sebelum pandemi. Kini, hal sesederhana makan siang menjadi hal yang patut dirindukan. Bukan makanan, kala pandemi, kantin-kantin memberikan jamuan berupa kekosongan.
Penulis: Elvinda F S
Fotografer: Fitra Anas
Penyunting: M. Rizqi Akbar