Memulai tahun baru
Lega rasanya melewati luka yang lalu
tergores senyum harapan baru
dalam tiap paras insan
Namun,
Harapan baru itu sirna
Tahun baru yang dinantikan
tercoreng oleh luka di wajah Ibu Pertiwi
meninggalkan duka yang teruk
Ketika virus tak berhenti mengintai
Pesawat yang tidak lagi mengudara kembali
Zamin yang terguncang dan longsor
Bah yang menghampiri Tanah Air ini
Tak lupa juga, Merapi dan Semeru
ikut menambah daftar bencana alam tanah air ini
Semua tak ada yang menduga
kehilangan harta benda
keluarga
teman
kenangan?
Hilang sekilas
Asa
untuk Indonesia tercinta ini
Setiap insan saling membantu
Tangan-tangan memegang erat satu sama lain
Bersatu dan berharap litani dapat mengubah keadaan
Tetapi,
apakah ini bentuk kemurkaan Tuhan?
sudahkah kita merenung akan salah kita?
Entahlah,
semoga kita semua
jauh dari musibah
Semoga duka Ibu Pertiwi
bisa menjadi suka lusa nanti
Penulis: Felix Arion Sianipar
Tulisan ini merupakan salah satu karya kontribusi dalam “Bersama Menyeka Duka Ibu Pertiwi”, sebuah proyek galang dana yang bekerja sama dengan Clapeyron, BPPM Balairung, BPPM Equilibrium, Cifound, dan Entropi.
Terdapat tulisan-tulisan kontribusi lainnya yang bisa diakses melalui laman kami.