Pada Jumat (2-10), ratusan massa aksi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Resah menggelar aksi bertajuk “Revolusi Mawar” dan “Tahta untuk Rakyat”. Aksi yang digelar di depan Balai Kota Yogyakarta ini diikuti oleh mahasiswa, pelajar, dan masyarakat sipil. Rangkaian aksi terdiri dari longmars, orasi, dan aksi teatrikal.
Massa aksi mulai bergerak dari Balai Kota Yogyakarta pada pukul 15.00 WIB. Sebelum memulai longmars, massa aksi secara serentak mengacungkan bunga mawar dan mengangkat bermacam poster tuntutan. Massa aksi memulai longmars dari Jalan Ipda Tut Harsono berbelok ke timur menuju Jalan Kusumanegara, kemudian memutar menuju arah barat di jalan yang sama. Sepanjang longmars, massa aksi terus mengumandangkan nyanyian dan orasi sembari membagikan bunga mawar, masker, dan selebaran tuntutan kepada warga.
Massa aksi secara bergantian berorasi mengenai penolakan RUU Cipta Kerja, mendesak pemerintah Indonesia untuk segera menangani pandemi COVID-19 secara serius, menuntut presiden untuk mencopot Letnan Jenderal TNI Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menunda Pilkada 2020 secara serentak, mendesak DPR RI memasukkan kembali RUU Penghapusan Kekerasan Seksual ke dalam Program Legislasi Nasional Prioritas (prolegnas) 2021, dan memperbaiki sistem pendidikan nasional. Sekitar pukul 17.00 WIB, aksi ditutup dengan pembacaan tuntutan oleh massa aksi.
Foto oleh Harits Naufal Arrazie
Teks: Harits Naufal Arrazie
Kurator: Rizky Ramadhika
Penyunting: Fahmi Sirma Pelu