“Perempuan mempunyai kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan sosial,” ujar Robert Lajon, Kepala Bagian Perdagangan dan Promosi Kedutaan Besar Swedia pada pembukaan acara Wikigap, Sabtu, (10-03) di The Hype Kulture, Yogyakarta. Kedutaan besar Swedia dan Wikimedia berkolaborasi mengadakan acara pelatihan menulis untuk perempuan dengan semboyan “let’s close gender gap”. Acara tersebut merupakan salah satu wujud representasi dari feminist foreign policy yang telah dijalankan oleh Swedia sejak 2014.
Menurut Robert, acara tersebut diadakan khusus untuk perempuan sebagai aksi global guna meningkatkan kesetaraan gender di internet, khususnya Wikipedia. Selain itu, acara tersebut dilakukan untuk memperkecil kesenjangan jumlah kontributor perempuan dan laki-laki di Wikipedia. Ia menambahkan bahwa kesetaraan gender berarti mempunyai kesempatan dan hak yang sama antara perempuan dan laki-laki. Hal ini menegaskan bahwa perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan kebebasan berpendapat.
Sejalan dengan perkataan Robert, Wakil Duta Besar Swedia, Johan Hulquist menambahkan bahwa kesetaraan gender merupakan isu universal yang masih perlu diperbincangkan. Ia juga mengatakan bahwa jumlah perempuan untuk mengisi artikel di Wikipedia masih sedikit. Hal tersebut diamini oleh Cahyo, salah satu kontributor Wikipedia bahasa Jawa. Cahyo menambahkan bahwa Wikipedia sebagai sebuah proyek besar untuk mewujudkan Ensiklopedia terlengkap dalam semua bahasa di dunia, masih banyak ditulis oleh kontributor laki-laki. “Dari sekitar lima ribu artikel di Wikipedia Indonesia, yang ditulis oleh kontributor perempuan hanya sekitar seribu artikel,” imbuh Cahyo.
Mendukung pernyataan Johan, Cahyo mengemukakan bahwa kesenjangan gender terlihat dari jumlah artikel yang dihasilkan kontributor dalam Wikipedia Indonesia dengan perbandingan satu banding empat. Wikipedia sendiri masih terlihat konten-konten yang lebih banyak mengulas mengenai tokoh-tokoh laki-laki. Ia menambahkan bahwa pembahasan konten tersebut juga terpengaruh dari perbandingan artikel yang dihasilkan oleh kontributor perempuan. Menurutnya, kontributor perempuan cenderung jarang yang bertahan lama sehingga menimbulkan adanya ketimpangan jumlah artikel dan konten pembahasannya. Selain itu, dalam Wikipedia kontributor dapat memperbaiki artikel milik kontributor lain tanpa perlu permintaan izin. “Perempuan cenderung ragu ketika harus memperbaiki artikel milik orang lain,” tuturnya.
Di sela-sela pelatihan penulisan, Yusmastia sebagai salah satu peserta mengungkapkan bahwa perempuan dapat menjadi agen toleransi dan perdamaian. Selain itu, anggota organisasi Srikandi Lintas Iman ini mengemukakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut penting karena masih sedikit perempuan yang tertarik untuk mewarnai berbagai media. Padahal dalam berbagai hal, perlu keterlibatan perempuan dalam menyuarakan kepentingan-kepentingan untuk kesetaraan. Selain itu, ia mengatakan bahwa perempuan dapat berperan dalam berbagai hal menyangkut aspek kehidupan sosial. Sehingga, kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah upaya untuk meningkatkan kontribusi perempuan dalam bidang perdamaian. “Setelah kegiatan ini, saya bertujuan untuk mengadvokasi isu toleransi dan perdamaian dalam ranah perempuan,” tegasnya.
Penulis: Litalia Putri
Editor: Khumairoh