
©Arjun/BAL
Rektor terpilih, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., resmi dilantik menggantikan Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D pada Jumat (26-05). Ratusan tamu undangan ramai memenuhi Balai Senat UGM pada acara Serah Terima Jabatan dan Pelantikan Rektor UGM Periode 2017—2022. Acara ini dipimpin oleh Ketua MWA, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dengan didampingi jajaran MWA lainnya.
Hadir pula di antara para tamu undangan beberapa mahasiswa perwakilan dari BEM KM UGM, BEM/LEM/LM/DEMA se-UGM dan UKM. Beberapa di antara perwakilan lembaga melakukan aksi simbolik pemberian karangan bunga kepada rektor periode sebelumnya dan rektor terpilih. “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bu Dwikorita dan selamat berjuang kepada Pak Panut,” tutur Alfath Bagus Panuntun, Presiden BEM KM UGM. Pada pelantikan rektor UGM tahun 2012 lalu, aksi yang sama juga dilakukan oleh mahasiswa.
Alfath menuturkan bahwa aksi ini juga mengingatkan terhadap tuntutan mahasiswa yang terus berkembang dari aksi-aksi sebelumnya. Pendapat ini didukung oleh Hening Wikan, Koordinator Tim Kajian Aksi, yang mengatakan bahwa mahasiswa masih akan terus memperbarui kajian dengan data-data terbaru. Hal ini dilakukan sembari terus mengawal pihak rektorat untuk memenuhi tuntutan mahasiswa yang belum tuntas. “Perkembangan tuntutan tersebut terkait dengan beban akademik yang terlalu berat, depolitisasi kegiatan kampus, dan masih banyak lainnya,” ungkap Alfath.
Panut mengungkapkan pada wawancara setelah acara bahwa ia telah berdiskusi dengan jajaran rektorat periode sebelumnya selama masa peralihan. Diskusi tersebut bertujuan untuk mempelajari tuntutan-tuntutan mahasiswa yang belum tuntas. Menurutnya, jajaran rektorat mengaku telah mengakomodasi sebagian tuntutan mahasiswa. “Prinsipnya, nanti didiskusikan tuntutan mana yang menurut mahasiswa belum diakomodasi,” ungkapnya.
Sebelum dilantik, Panut pernah mengadakan sarasehan dengan mahasiswa pada 28 April 2017 di Kantor Pusat Fakultas Teknik. Pada forum tersebut, ia mengungkapkan bahwa beberapa tuntutan mahasiswa yang terkait dengan peraturan rektor dapat diakomodasi dengan melakukan peninjauan ulang. Meski demikian, ia tidak dapat memastikan bahwa peninjauan ulang dapat mengubah peraturan. “Jadi kalau saya sendiri tidak bisa menjanjikan perubahan begitu saja,” imbuhnya.
Dalam acara sarasehan tersebut, perwakilan Aliansi Mahasiswa UGM meminta Panut untuk menandatangani kontrak politik. Kontrak politik yang berjudul Piagam Balairung tersebut menuntut rektor terpilih untuk melibatkan mahasiswa dalam pengambilan keputusan dan menjunjung nilai-nilai yang disepakati. Namun, ia menolak dengan alasan lebih mengedepankan proses diskusi bersama mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Namun, menurut Prof. dr. Iwan Dwi Prahasto, M.Med.Sc., Ph.D., tidak semua permasalahan menjadi pekerjaan rumah rektor baru dalam proses pergantian rektor. “Harus dilihat cakupan permasalahannya, kalau di ranah fakultas harus diselesaikan di tingkat fakultas,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik periode 2012—2017.
Iwan menegaskan bahwa beberapa tuntutan sebenarnya sudah diakomodasi dan diselesaikan dengan mahasiswa. Hanya saja, lanjutnya, antarmahasiswa tidak berkoordinasi dalam mengajukan tuntutan sehingga tuntutan yang sudah diakomodasi masih diajukan ulang. Menurutnya, gerakan mahasiswa yang membesar-besarkan masalah harus dihilangkan.
Ia menjabarkan bahwa aksi mahasiswa yang membawa beberapa tuntutan tidak mengandalkan kemampuan diplomasi pimpinan lembaga mahasiswa. Padahal, menurutnya, pimpinan universitas sudah bersikap dialogis. “Sekarang sudah tidak perlu lagi gerakan-gerakan mahasiswa yang justru mengecilkan makna mahasiswa,” ucap Iwan.
Acara pelantikan rektor dimulai pukul 09.30 ini berlangsung selama dua jam. Rangkaian acara pelantikan meliputi pemberhentian secara hormat rektor sebelumnya dan pembacaan sumpah rektor terpilih. Lalu, disambung dengan ucapan terimakasih rektor lama, pidato rektor baru serta ketua MWA. Acara diakhiri pemberian ucapan selamat dari undangan dan santap siang.
Oleh: Cintya Faliana
Editor: Sultan Abdurrahman