Di tengah gentingnya keadaan hubungan internasional di masa kini, dengan pelarangan masuk bagi imigrasi Muslim di Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump, meningkatnya serangan teroris bersamaan dengan krisis imigran di Eropa, sampai perundingan tentang perubahan iklim yang gencar dilaksanakan oleh para pemimpin dunia; dibutuhkan semangat baru yang dapat membawa perubahan pada situasi hubungan internasional di masa depan. Generasi milenial menjadi harapan dunia untuk meneruskan dan menjaga perdamaian dunia yang saat ini sedang berada di ujung tanduk.
Dewasa ini, banyak kegiatan pemuda-pemudi dari tingkat Sekolah Menengah Akhir hingga Perguruan Tinggi yang menerapkan semangat perjuangan ini. Isu-isu hubungan internasional kini telah menjadi topik bahasan yang digemari para generasi muda. Salah satunya melalui kegiatan Model United Nations (MUN).
Apakah itu MUN? MUN adalah simulasi sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), medium dimana pemuda-pemudi dapat memerankan peran sebagai salah satu delegasi representatif suatu negaraΒ di dalam salah satu dewan (council) PBB. Setiap council membahas berbagai macam isu yang melibatkan masyarakat dalam skala internasional. Di ajang ini, pemuda-pemudi tak hanya bertanding untuk membawakan pidato di atas podium, tapi mereka juga berkompetisi dalam debat di dalam majelis, negosiasi dan diplomasi antar negara, serta pembentukan kebijakan baru yang akan diampu oleh PBB. Melihat topik-topik yang dibahas adalah isu yang berhubungan dengan hubungan antar negara, terkesan bahwa MUN hanya dapat dilakukan oleh mahasiswa yang berasal dari Jurusan Hubungan Internasional, namun sesungguhnya pekerjaan yang dibawa oleh PBB adalah multidisipliner: dari isu hukum, keamanan, kesehatan, pertanian hingga industri, sejatinya MUN terbuka untuk semua lapisan generasi muda.
UGM MUN Community sebagai salah satu pelopor organisasi MUN di Indonesia, pada kesempatan ini mengirimkan delegasinya ke salah satu MUN paling tua di dunia yaitu, Harvard National Model United Nations (HNMUN) yang diadakan di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. HNMUN merupakan kompetisi MUN yang diorganisir oleh mahasiswa-mahasiswi dari Harvard University. HNMUN pertama kali diadakan pada tahun 1955 dan terus diadakan setiap tahun. Sampai tahun 2017, HNMUN akan mengadakan konferensi untuk ke-63 kalinya. Setiap tahunnya lebih dari 3.000 mahasiswa yang datang dari hampir 66 negara di dunia, turut serta mengambil andi dalam HNMUN, bersama-sama berunding untuk menyelesaikan masalah-masalah tingkat internasional.
Delegasi yang dikirimkan oleh UGM MUN Community terdiri dari 9 mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di Universitas Gadjah Mada. Amanda Dara Amadea dari Jurusan Hubungan Internasional, diamanahkan sebagai ketua, bertugas untuk mempin delegasi UGM selama berkompetisi. Secara alfabetikal, berikut adalah nama-nama delegasi UGM MUN Community untuk HNMUN; Amanda Dara Amadea (HI 2013), Angelo Abil Wijaya (HI 2015), Chitito Audithio Syafitri (HI 2015), Liya Rizqiya Armina (HI 2015), Muhammad Cesare Negoro (Ilmu Ekonomi 2016), Muhammad Fakhri Abdurrahman (HI 2016), Muhammad Rayyan Fahmi (Ilmu Ekonomi 2016), Ulfah Aulia (Hukum 2015), dan Wahyuwidi Cinthya Kiev (HI 2015)
Delegasi UGM, ditugaskan sebagai delegasi dari Kerajaan Kamboja (Kingdom of Cambodia- ααααααΆααΆααΆα αααααααα»ααΆ). Masing-masing dari delegasi akan ditempatkan di berbagai council yang berbeda. Di HNMUN 2017, delegasi UGM telah ditempatkan di berbagai council, yakni: DISEC (Disarmament and International Security), SOCHUM (Social, Humanitarian and Cultural), Legal Committee, UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization), Historical General Assembly 1991, dan Specialized Agencies – Cabinet of People’s Republic of Bangladesh.
UGM MUN Community delegations for HNMUN disponsori oleh PT. Sriboga Ratu Raya[.adv]