Selasa (16/02) malam, gerimis mengiringi ratusan orang untuk menghadiri peluncuran album ketujuh grup band Endank Soekamti di Aula Konser Taman Budaya Yogyakarta. “Soekamti Day”, begitulah nama album ini. Erix Krisdianto, vokalis sekaligus bassis Endank Soekamti menyatakan bahwa beberapa lagu dalam album tersebut merupakan kolaborasi antara penggemar dengan personil Endank Soekamti. “Dalam pembuatan album ini, penggemar juga menyumbangkan ide dan lirik untuk beberapa lagu kami,” jelas Erix.
Salah satu lagu yang dibuat bersama-sama adalah “Love”. Pada lagu ini, mereka menafsirkan cinta bukan hanya ketertarikan pada lawan jenis, tetapi rasa sayang pada anak, sahabat, dan orang terdekat. Selain itu, ada lagu yang dikhususkan untuk persembahan bagi putra Ulog Soho, manajer Endank Soekamti yang telah meninggal saat pembuatan Album tersebut. “Lagu dengan judul “Sampai Jumpa” adalah persembahan khusus bagi putra dari Ulog yang telah meninggal dunia,” Jelas Dory, gitaris Endank Soekamti.
Peluncuran album itu dibuka dengan lagu Endank Soekamti berjudul “Bau Mulut” versi jazz yang dilantunkan oleh Jalu TP, penggemar Endank Soekamti. Nyanyian dari Jalu memeroleh apresiasi dari Erix dan personil lainnya. “Ternyata lagu kita lebih enak dinyanyikan versi jazz,” puji Erix.
Kemeriahan pun semakin bertambah dengan tepuk tangan penonton ketika lampu menyorot tiga orang yang tiba-tiba berada di atas panggung. Mereka adalah personil Endank Soekamti, Erix, Dory, dan Ari. Selepas tepuk tangan berhenti, Erix mengucapkan rasa terima kasih kepada para penonton dan menyampaikan optimismenya terhadap album ini. “Kami yakin, album ini bakal laku di pasaran Indonesia,” jelas Erix.
Cahaya mulai redup kembali ketika Erix selesai mengucapkan rasa terima kasihnya. Hanya ada satu cahaya yang menyorot panggung. Cahaya itu berasal dari proyektor untuk memutar video jalannya pembuatan album terbaru Endank Soekamti. “Video ini adalah hadiah bagi penggemar yang selalu setia mendukung kami,” ucap Dory.
Pada penghujung acara, ketiga personil Endank Soekamti memanggil seluruh tim yang terlibat dalam pembuatan album tersebut. Riuh tepuk tangan dan suara instrumen keyboard mengiringi jalan mereka menuju panggung. Tampak beberapa orang mengangkat gong ke atas panggung. “Terima kasih kepada setiap penggemar yang selalu mendukung dan menunggu karya terbaru kami,” ucap tim Endank Soekamti. Selepas itu, bunyi pukulan gong dan tepuk tangan meriah dari penonton memecah keheningan Aula Konser Taman Budaya Yogyakarta sekaligus menutup acara ini.
Beragam apresiasi dari penggemar terlontar bagi album baru ini. “Acara peluncuran album terbaru ini sangat bagus,” Puji Adib Fajariyanto, salah satu penggemar Endank Soekamti. Ia juga menambahkan bahwa album tersebut merubah pandangan masyarakat terhadap Endank Soekamti yang dulunya menggunakan kata-kata kasar menjadi lebih bermakna.
Panitia pun mengapresiasi peluncuran album ini karena pencapaian target penonton streaming telah memenuhi target. “Kami menargetkan tiga ribu penonton streaming, namun yang terjadi mencapai sepuluh ribu penonton dan semua tamu undangan hadir,” ucap Bramantyo, Panitia Acara. Ia pun memperkirakan bahwa dengan album ini, Endank Soekamti akan lebih diterima oleh masyarakat karena lagu yang penuh makna. [Luthfian Haekal, Nur Rohman]