Jumat (08/05), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM diamankan Satuan Keamanan dan Keselamatan Kampus (SKKK) karena mencuri helm. Nurwanto A. dan Cahya, petugas SKKK yang berjaga sore itu, menangkap basah pelaku saat menjalankan aksinya. “Pelaku ditemukan bersama barang bukti di Parkiran Perpustakaan Pusat UGM,” jelas Nurwanto. Mahasiswa berinisial AHP itu kemudian dibawa ke Pos SKKK Sektor TImur untuk ditanyai lebih lanjut.
Menurut Nurwanto, pelaku mulai menjalankan aksinya sekitar pukul 18.00 WIB. Ia mulai mencurigai pelaku karena tindakan AHP yang mencurigakan. “Dia sudah memakai helm, tetapi mengambil helm lain dari motor Scorpio,” jelasnya.
Petugas SKKK yang curiga terhadap gerak-gerik AHP lalu menghampirinya. Saat itu, tas pelaku terlihat penuh. Petugas kemudian meminta AHP untuk membuka isi tasnya. Kecurigaan Nurwanto dan rekannya terbukti—dalam tas milik AHP ditemukan satu helm hitam bermerek INK. “Dua helm itu jadi barang bukti pencurian,” ujar Nurwanto.
Beni Sutopo, petugas SKKK yang turut menanyai pelaku, menjelaskan bahwa ini bukan pertama kalinya AHP melakukan pencurian helm. Pasalnya, kondisi pelaku saat melakukan tindak kriminal layaknya seorang yang terbiasa mencuri—tidak membawa kartu identitas sama sekali. “Berarti kan terencana,” ungkapnya. Ia kemudian menceritakan adanya kemungkinan AHP turut berperan dalam banyaknya kasus pencurian helm di lingkungan UGM.
SKKK mencurigai AHP sebagai bagian dari sindikat pencuri helm. Alasannya, dalam telepon genggam pelaku, ditemukan beberapa pesan singkat yang menanyakan hasil curiannya. Menurut Beni, pesan singkat tersebut merupakan bukti bahwa AHP mendapat pesanan helm curian.
Beni menjelaskan bahwa pesan serupa diterima AHP dari dua nomor telepon berbeda. Dari tanggal pengiriman, diketahui bahwa dua pesan singkat itu diterima AHP tak jauh dari waktu pencurian. Selain itu, saat barang-barang milik pelaku diamankan petugas SKKK, ada panggilan datang dari salah satu nomor tersebut. “Kemungkinan itu bos-bos pelaku,” tambahnya.
Saat dikonfirmasi, AHP mengaku akan menjual kedua helm hasil curian tersebut di Pasar Klithikan. Ia melakukan tindak kriminal itu lantaran ingin membalas dendam pada para pencuri helm lainnya. “Berkali-kali helm saya dicuri di parkiran,” ungkap pelaku. Ia lalu menceritakan bahwa kebiasaannya mengambil helm motor lain saat miliknya dicuri. Selain penah kehilangan helm, AHP juga menyayangkan dompet serta kartu identitasnya yang hilang beberapa hari lalu.
Beni menilai alasan AHP untuk membalas dendam tidak masuk akal. “Itu kan cuma alasannya saja,” ungkapnya. Menurut Beni, bukti-bukti berupa pesan singkat dan telepon sudah menegaskan peranan pelaku yang biasa terlibat dalam kegiatan jual-beli helm.
Hingga Sabtu (09/05), pihak SKKK masih belum memutuskan tindak lanjut penanganan kasus ini. Beni menjelaskan bahwa status AHP sebagai mahasiswa Fisipol membuat penanganan kasus lebih lama dibandingkan pencurian lainnya. Bila pelaku adalah orang luar UGM, kasus pencurian akan langsung diperkarakan hingga ke Polsek Bulaksumur. “Tetapi, pelaku kan warga sendiri,” jelas Beni. Karenanya, dalam kasus ini, diperlukan persetujuan antara Kepala SKKK UGM, Noorhadi Rahadjo, dan Dekan Fisipol, Erwan Agus Purwanto dalam menanggapi kasus. “Masih belum ada keputusan,” tambahnya. [Lintang Cahyaningsih]
8 komentar
yang namanya tindakan kriminalitas ya harus dipidanakan, ngga pandang bulu entah itu dari luar atau dari dalam. Intinya perbuatan tersebut merugikan orang lain.
Yg sabar ya mas ajun ya, untung helm bukan anak orang.. Udah seharusnya di tangkap, karena bisa menyebar luas kemana2. Cuma gara2 buat ngegame duhduh sokor modar o
maaf ,,, sekedar nanya saja ,,, yg mengatasnamakan Warga Borjo Jaidi ini siapa nggih ,,,, karena sudah berkali ksli kami datangi di lokasi borjo jaidi kok semua bilang tidak tahu ,,,, mohon yg menulis ini dg atas nama ini berterus terang nd jujur saja kepada publik ,,,,
sebenarnya kami sangat bisa minta identitas Anda ke Balairungpress ,,, tp kami lebih senang Anda gentlelmen menanpakkan nd membuka diri Anda ,,,,, dan kami siap ketemu, diskusi nd apapun dg Anda ,,,,
Oke ,,, kami tunggu !!!
Hallo warga borjo jaidi apa kabar ,,,, kok nggak berani nongol ,,, kapan bisa ketemu untuk silaturrahim ,,,
kejadian ini sangat disayangkan, kita dari pihak media sudah membuat konfirmasi dan penyelidikan lebih lanjut. helm yang ditemukan ditas merk I*K adalah milik sendiri, dan bukti lapora sms hanya mengada ada. jika kasus ini tidak selesai didalam pihak internal kampus, maka akan diteruskan dipihak yang berwenang. simpang siur kasus ini juga akan ditelusuri lebih lanjut. harus ada yang bertanggung jawab. logikanya walaupun korban mahasiswa fisipol (war
ga sendiri) kalau memang dia maling yah harus tetap diprosedurkan dipihak berwajib. buktinya sampai sekarangpun masih menjalani aktivitas biasanya. jelas ada yang ditutup tutupi. waspadalah !!!
Saya masih menunggu klarifikasi dari :
Sdri Lintang tentang kebenaran berita ini ,,, karena balairungpress adalah nafas intelelktualitas mahasiswa UGM ,,,,
Sdra. Beni Sutopo nd Nureanto atas pernyataan beliau ,,,,
SKKK UGM ,,, sebagai penanggung jawab Keamanan nd Keselamatan Kampus ,,,,
terimakasih
Hallo Lintang ,,,,,
Hallo Neni Sutopo ,,,,,
Hallo Nurwanto ,,,,,
KLARIFIKASI Anda kami tunggu ,,,,,,
saya baru saja kehilangan helm, terus saya harus lapor kemana? apakah saya salah jika parkir bukan pada fakultas saya, berhubung fakultas saya tidak ada tempat parkir