Sabtu (18/5) terlihat ratusan orang duduk di ruang Auditorium Kamarijani- Soenjoto, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). Beberapa stand bertuliskan “Informasi program studi pascasarjana Teknologi Pertanian” juga nampak berada di samping pintu masuk auditorium. Hari itu Himpunan Mahasiswa Pascasarjana FTP bekerja sama dengan BEM FTP mengadakan Talk Show dan Open House “Pengembangan Karir Bidang Teknologi Pertanian”. Acara ini turut menghadirkan Dr. Hermanto, M.Eng, Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Kementrian Pertanian RI (Kementan), Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng, Dekan FTP, dan Prof. Dr. Endang Sutriswati Rahayu, Kepala program studi S3 Ilmu Pangan FTP. Ketua Panitia, Dr. Ir. Saiful Rochdiyanto, MS., memaparkan, latar belakang diadakannya acara ini untuk mempromosikan program studi pascasarjana FTP agar semakin banyak mahasiswa S1 melanjutkan studinya. Hal tersebut guna menjawab kebutuhan pasar akan lulusan pasca sarjana. “Kedepannya lulusan bergelar studi S2 dan S3 akan dibutuhkan di instansi pemerintahan, maupun swasta,” terang ketua program studi S2 Teknik Pertanian ini
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut diawali dengan penampilan band Squadteta, dilanjutkan sambutan oleh Ketua Panitia, dan Dekan FTP. Selanjutnya Lilik, selaku pembicara pertama menjelaskan terkait kebijakan pendidikan tinggi dalam peningkatan kualitas lulusan sarjana Teknologi Pertanian. Ia menjelaskan bahwa terdapat empat karakter utama lulusan yang hendak dibentuk oleh FTP. “Lulusan FTP harus memiliki salah satu dari empat karakter yakni, Government/Officer, Riset, Akademisi, dan Enterpreuner,” paparnya. Ia menambahkan bahwa kebanyakan lulusan TP berada pada Government/officer, dan Akademisi, “Riset dan Enterpreuner masih kurang” tambahnya.
Lilik juga mengungkapkan bahwa karakter yang terbentuk haruslah kuat, karena terdapat tiga prospek sekaligus tantangan yang akan dihadapi oleh lulusan TP. Ketiga hal terebut yakni, Asean Econmic Community (AEC) 2015, Industrial Market Signal, dan Nation Competitivenes. Ia memaparkan, dari ketiga hal tersebut isu AEC 2015 menjadi fokus utama bagi lulusan TP untuk dipersiapkan secara matang,“mempersiapkan karakter yang kuat maka AEC merupakan harapan, namun jika tidak siap maka AEC merupakan ancaman,” bebernya. Senada dengannya, Hermanto juga mengungkapkan hal yang sama,“ lulusan TP harus siap menghadapi era baru, yakni AEC 2015,” imbuhnya.
Hermanto menjelaskan bahwa masih banyak hal di sektor pertanian yang harus dibenahi untuk menghadapi AEC 2015. Terdapat 6 hal utama yang harus dibenahi secara serius yakni lahan, infastruktur, benih, kelembagaan dan regulasi, SDM, serta permodalan. Meskipun demikian, ia optimis menyambut AEC 2015 karena lulusan TP mempunyai kompetensi untuk membenahi permasalahan tersebut. Ia mengatakan bahwa lulusan TP dibekali berbagai ilmu rekayasa pertanian,”Perekayasaan infrastrukur pertanian, benih, dan lahan dapat dlakukan” ungkapnya.
Sedangkan untuk kelembagaan dan regulasi serta permodalan, Hermanto mengungkapkan perlu adanya koordinasi yang baik antar lembaga.“Kerjasama antar instansi terkait guna meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani harus dilakukan,” terangnya. Ia menjelaskan bahwa selama ini kelembagaan petani belum mempunyai posisi tawar yang kuat,”petani masih kurang terlembaga dengan baik,” jelasnya. Kurang baiknya kelembagaan petani, menyebabkan akses permodalan pun menjadi sulit, “petani kesuitan modal karena tidak memiliki lembaga bersama,” paparnya.
Terkait dengan pengembangan kompetensi melalui program beasiswa, di sesi terkahir, Endang menjelaskan berbagai program beasiswa studi TP. Ia mengatakan bahwa terdapat banyak kerjasama beasiswa baik di dalam negeri maupun luar negeri, “kami bekerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta dalam negeri,” jelasnya. Sedangkan untuk beasiswa luar negeri ia mengungkapkan bahwa FTP sudah melakukan kerjasama dengan Suiji yang terdiri dari beberapa universitas di Jepang, dan Linneaus Palme yang berada di Eropa. Melalui program beasiswa tersebut diharapkan jenjang karir lulusan Teknologi Pertanian dapat meningkat.
Saiful mengungkapkan bahwa berbagai program beasiswa yang ditawarkan menjadi solusi bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan program studi pascasarjananya, “Program beasiswa akan sangat membantu mahasiswa jenjang pendidikan pascasarjana ,”tuturnya. Melalui acara ini, diharapkan mahasiswa fresh graduated TP tertarik melanjutkan jenjang studinya, “Semoga kedepannya semakin banyak yang melanjutkan ke program pascasarjana,” pungkas Saiful. [Arif Yunahar Ilyas]