Rabu (04/09) siang UGM menggelar acara pelepasan jenazah Prof. Haryadi, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM. Acara yang bertempat di Balairung Rektorat UGM tersebut merupakan penghormatan terakhir bagi guru besar berusia 64 tahun, yang meninggal pada Selasa (03/09) karena sakit di Rumah Sakit Dr. Soeharso Solo. Kematian Haryadi meninggalkan duka yang cukup mendalam dari pihak keluarga maupun rekan kerjanya. Hal tersebut dikarenakan sepak terjang dan prestasi dalam dunia akademik beliau semasa hidupnya.
Prof. Pratikno selaku Rektor UGM merasa kehilangan atas kepergian Haryadi. Almarhum memberikan dukungan dalam industri pangan untuk membantu bangsa ini menjadi lebih berdaulat dalam hal pangan. “UGM kehilangan salah satu putra terbaiknya, Prof, Dr, Haryadi” ungkap Pratikno. Selain memiliki banyak prestasi dalam dunia akademik, ia juga merupakan praktisi yang berkontribusi dalam bidang sosial, salah satunya dalam industri pangan dalam negeri. Bentuk nyata dari karya beliau adalah penemuan alat pengering kasava dan berbagai jurnal dalam tingkat nasional dan internasional. Kepedulian terhadap industri pangan tersebut merupakan salah satu bentuk keunggulan Haryadi yang paling berkesan dimata rektor UGM tersebut.
Selain berprestasi dalam berbagai bidang, Haryadi juga dekat dengan berbagai kalangan. Di mata para mahasiswanya, Prof. Haryadi memberikan kesan berbeda dengan para pengajar lain. Menurut Irfan, mahasiswa FTP 11, profesor yang lahir pada 18 Desember 1950 ini adalah salah satu dosen yang mengajarnya enak. “Ilmunya masuk, orangnya baik, mudah memberikan nilai, dan easy going” ungkapnya. Selain itu, Haryadi tipikal orang yang mudah bergaul. Kita merasa kehilangan dengan kepergian Pak Har. Banyak diantara kita yang ingin penelitian tugas akhir bareng Pak Har” tambahnya. Sependapat dengan Irfan, Prof. Pratikno juga menganggap seorang Haryadi mudah bergaul, “Beliau orang yang sangat supel, ramah, dan aktif. Haryadi menjembatani kita dalam dunia industri” ungkapnya.
Sikap yang mudah bergaul tersebut membuat Haryadi dikenang banyak orang. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kalangan yang hadir dalam acara tersebut termasuk Prof, Dr. Pratikno., M.Soc, Sc., Dr. Ir. Lilik Sutiarso, dan beberapa guru besar lainnya. [Surohman Nowianto]