Minggu (9/3), Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) menyelenggarakan voluntary day di Benteng Vredeburg. PCMI adalah asosiasi alumni program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Kemenpora. Tahun ini adalah kali pertama PCMI mengadakan kegiatan ini. “Voluntary  day merupakan bagian dari roadshow seleksi program pertukaran pemuda antarnegara,” ucap Wildan Mahendra Ramadani, ketua pelaksana voluntary day 2014.
Tema yang diusung pada voluntary day kali ini adalah“small is beautiful, big is magnificent”. Maksudnya, sesuatu yang dilakukan bersama-sama akan berjalan lebih baik. PCMI mengundang lima belas komunitas yang ada di Jogjakarta untuk berpartisipasi dan membuka stan di Gedung E BentengVredeburg. Menurut Wildan, PCMI mempunyai alasan tersendiri mengundang lima belas komunitas tersebut. “Tujuannya adalah ingin menggandeng, ingin bekerja bersama komunitas dan ingin memperluas jaringan,” jelasnya.
Lima belas komunitas yang bergabung antara lain Earth Hour, Sekolah Pasar, Dreamdelion, Penyala Jogja, Kelompok Menggambar Minggu Sore (KMMS), Youth On Top (YOT), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Medical Emergence Rescue Committee (MERC). PCMI dan lima belas komunitas tersebut secara garis besar mempunyai tujuan sama, yaitu melakukan pemberdayaan kepada masyarakat. “PCMI dengan komunitas-komunitas lain sebenernya punya visi dan misi yang sama, alangkah baiknya jika kita bekerja bersama, saling membantu,” ucap Wildan. Pada kesempatan tersebut, para alumni program PPAN membagi pengalaman mereka dan menginformasikan cara mengikuti seleksi program PPAN 2014. Tak hanya itu, setiap komunitas diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri di panggung.
Salah satu peserta yang hadir, Lintang Akbar, mengungkapkan kesannya terhadap voluntary day ini, “Mau liat komunitas-komunitas yang pas dengan keinginan saya, soalnya pengen jadi volunteer” ucapnya. Menurut Lintang, menjadi volunteer menyenangkan karena bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Adanya acara yang diadakan PCMI ini menurutnya bermanfaat karena bisa mempertemukan antara komunitas dan pencari komunitas. [Desinta Wahyu Kusumawardani]