Setelah berlangsung selama lima hari, kejuaraan bulu tangkis UGM Cup ditutup pada Sabtu (23/3). Kompetisi ini digagas oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulu Tangkis yang dilangsungkan tiap dua tahun sekali. “Kami menyelenggarakan UGM Cup dengan tujuan menyambung silaturahmi pemain bulu tangkis dari universitas lain,” kata Gita Kurnia Graha, Ketua Penyelenggara UGM CUP 2013.
Ini merupakan kedua kalinya UKM Bulu Tangkis menyelenggarakan UGM Cup. Peserta UGM Cup kali ini mengalami peningkatan dari kompetisi pertama yang diselenggarakan pada 2011 lalu. Tim-tim dari 25 universitas di seluruh Indonesia bertanding untuk memperebutkan tujuh gelar juara dan hadiah total sebesar Rp. 18.900.000. Ajang ini mempertandingkan tujuh partai yang terdiri dari dua partai beregu dan lima partai perseorangan.
Partai beregu yang terdiri dari beregu putra dan putri dipertandingkan sejak Senin hingga Rabu. Tim dari Universitas Trisakti mendominasi partai-partai tersebut dan muncul sebagai juara. Keesokan harinya bertanding lima partai dari partai perseorangan, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Di hari Jum’at, peserta yang melaju hingga babak semifinal berjuang untuk mendapatkan tiket ke final. Pada hari Sabtu, kelima partai mempertemukan sepuluh peserta dalam babak final.
Partai tunggal putri mempertemukan Novalia Agustianti dan Putri Muthia Pangersa yang sama-sama berasal dari Universitas Trisakti. Pertandingan berlangsung dalam tiga set. Meskipun sempat tertinggal pada set pertama, Putri berhasil menaklukkan rivalnya yang juga temannya di kampus pada set kedua dan ketiga. “Kami memang berteman di luar lapangan, tetapi jika di lapangan kami adalah saingan,” jelas Putri sambil menyeka keringat. Kemenangan di turnamen seperti ini bukanlah yang pertama baginya. Putri bahkan pernah mewakili Indonesia di ajang internasional. “Saya pernah mewakili Indonesia di sebuah pertandingan internasional di Kuba dan menjadi juara,” ungkapnya.
Pada saat yang sama, pertandingan partai tunggal putra dimenangkan oleh Bandar Sigit dari Universitas Trisakti dalam dua set sekaligus. Ia menyingkirkan Isnan Santosa, finalis dari Universitas Ahmad Dahlan dengan skor 21-12 dan 21-11. Universitas Trisakti terus mendulang piala saat Ferrico Heryansyah dan Samuel Paulus mempersembahkan piala kelima mereka dari partai ganda putra. Partai ganda putri kembali mempertemukan dua finalis yang sama-sama berasal dari Trisakti. Pertandingan dihentikan pada set kedua karena salah satu peserta, yaitu Novalia Agustianti mengeluh sakit. Gelar juara kemudian didapatkan dengan mudah oleh Deariska Medita dan Nurbeta.
Partai ganda campuran yang merupakan pertandingan pamungkas pada UGM Cup 2013 menobatkan Angga Reska dan Deariska Medita dari Universitas Trisakti sebagai juara. Kemenangan Angga dan Deariska membuat Universitas Trisakti menyapu bersih seluruh piala. “Kemenangan kami disebabkan lawan yang kelelahan, mereka sebelumnya bertanding juga hari ini untuk kemudian bertanding di final,” ungkap Angga. Menurutnya, selain faktor kelelahan lawan, keunggulan mereka juga dikarenakan persiapan yang matang.
UGM Cup kali ini menegaskan dominasi universitas yang terletak di Jakarta Barat itu dalam bidang bulu tangkis antar mahasiswa. Menurut Tio Dwi Riyanda, Manager Tim Trisakti, hal ini terjadi karena bulu tangkis adalah UKM favorit di sana. Selain itu, dukungan dari universitas juga turut menghantar mereka meraih prestasi. “Kamis lalu Direktur Kemahasiswaan datang memberikan semangat kepada kami,” terang Tio.
Di ajang ini tak ada satupun perwakilan dari UGM yang muncul sebagai juara. Menurut Gita, ini disebabkan kurangnya minat mahasiswa UGM pada bidang olahraga satu ini. Kurangnya minat menyebabkan kurangnya sumber bibit unggul. Gita mencontohkan pada Porsenigama kemarin, yang datang menonton pertandingan bulu tangkis hanya penggemar bulu tangkis saja. “Penonton sepak bola dan voli selalu ramai, tidak seperti bulu tangkis,” bebernya.
Dalam menyelenggarakan acara ini panitia menemui beberapa kesulitan. Salah satunya adalah masalah keuangan. Gita mengatakan, pihak panitia kesulitan mendapatkan sponsor. Masalah teratasi berkat dukungan Direktorat Kemahasiswaan.
Acara ditutup oleh Senawi selaku  Direktur Kemahasiswaan. Ia menyampaikan dalam pidatonya bahwa mahasiswa perlu membangun sinergi satu sama lain dan bukannya tawuran.  Di akhir acara tibalah saat yang ditunggu oleh para juara, yaitu pemberian piala. Satu per satu juara menaiki podium dan menerima piala.
Dengan ditutupnya acara, Gita berharap agar UGM Cup 2015 dapat lebih baik. “Kami berharap pihak kampus dapat lebih terlibat pada acara-acara mendatang,” harap Gita. “Kami juga berharap UGM Cup tahun depan bukan lagi kegiatan UKM Bulu Tangkis, tapi menjadi agenda kampus,” pungkasnya. [Erni Maria Angreini]