Kamis (7/3) pagi, orang-orang tampak berdatangan ke Gedung I Fakultas Hukum (FH) UGM. Mereka hendak mengikuti seminar Asuransi Sosial bertajuk “Peluang dan Tantangan Sebagai Sistem Jaminan Sosial”. Seminar ini merupakan rangkaian acara besar bertemakan Insurance Goes To Campus (IGTS) yang diselenggarakan oleh Industri Perasuransian Indonesia (IPI). Hadir sebagai pembicara, Drs. Frans Wiyono, AAIK, dr. Veronica Margi Susilowati, M. Kes, AAK, dan Frans Lamury, ANZIIF.
Membuka seminar, Sulastriyono, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FH UGM, mengatakan, “keadaan industri asuransi saat ini sedang terjadi ketidaksepahaman antara pemerintah, masyarakat, dan para ahli hukum,” paparnya kepada para hadirin. Menurutnya hal demikian tidak boleh terjadi karena ketiga elemen tersebut seharusnya saling bersinergi untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Selanjutnya Dr. Anthonius Antonli, ketua IGTC, menjelaskan bahwa saat ini pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk berasuransi masih minim. Akibatnya, berdasarkan data Kementerian Keuangan, persentase perbandingan premi dengan produk domestik bruto Indonesia berada pada angka 2%. Angka itu masih sedikit jika dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika yang berada di angka 10%. “Kita akan memasuki persaingan non- senjata, kita harus mencari cara agar kita bisa memimpin perekonomian di era globalisasi ini,” jelasnya.
Akibat minimnya pengetahuan dan kesadaran tersebut, masyarakat Indonesia menjadi “enggan” bekerja di industri asuransi. Padahal industri asuransi saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. “Ke depannya kalau kita tidak mengedukasi masyarakat, peluang ini dikhawatirkan akan diambil oleh pihak asing sampai dengan staff,” ungkap Anthonius.
Lebih lanjut Anthonius berharap para akademisi nantinya dapat menyampaikan ilmu yang diperoleh melalui penyuluhan kepada masyarakat. Mengingat sekolah yang berfokus pada pendidikan asuransi sangat sedikit, maka seminar ini dapat memberikan kesadaran pentingnya pendidikan asuransi. “Saat ini hanya ada tiga sekolah dengan fokus kajian asuransi.  Ketiga sekolah itupun berlokasi di Jakarta,” tandasnya. [Arifanny Faizal]