Teater Monolog merupakan satu diantara dua puluh dua cabang yang dilombakan dalam rangkaian acara Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada (Porsenigama). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari sejak Sabtu (1/12) sampai Minggu (2/12) di Hall Teater Gadjah Mada (TGM) UGM. Terhitung sebelas fakultas mengikuti Teater Monolog ini.
Lomba ini diikuti oleh Fakultas Kedokteran Hewan, MIPA, Teknologi Pertanian, Psikologi, Peternakan, Geografi, Filsafat, Kehutanan, Farmasi, Teknik, dan Kedokteran. “Jumlah peserta ada sebelas orang dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lima dan enam orang pada Sabtu dan Minggu,” ujar Ahmad Abdusshomad, Ketua Panitia Lomba Teater Monolog Porsenigama. Pria yang akrab dipanggil Shomad ini juga mengatakan bahwa kriteria penilaian dalam lomba ini meliputi penataan artistik, vokal, mimik wajah, penghayatan dan ketepatan interpretasi naskah. Sedangkan, cerita yang dibawakan dipilih oleh peserta dari sepuluh naskah yang ditawarkan panitia.
Dalam penyelenggaraannya, panitia menemukan berbagai kendala. Menurut Shomad, kendala utamanya adalah cuaca. Panggung seringkali rusak ketika hujan datang. Lampu sering jatuh dan kain backdrop juga lepas. “Karena hafal jadwal hujan, kami menyiapkan panggung setelah hujan berhenti,” cerita Shomad yang juga  mahasiswa D3 Kesehatan Hewan. Selain cuaca, panitia juga merasa kewalahan karena bekerja tanpa bimbingan senior. “Kami kewalahan karena kami tergolong anak baru di TGM dan senior-senior sedang sibuk mengurus KKN,” lanjutnya.
Dibalik kendala tersebut, peserta ternyata menyambut acara ini dengan baik. Walaupun hujan, peserta tetap hadir tepat waktu. Ketika ditanya mengenai alasan mengikuti lomba ini, Aulia Prehastiwi, peserta dari Fakultas Farmasi menyatakan bahwa ia ingin menambah pengalaman. ”Selain itu saya juga ingin mengasah kemampuan,” tambahnya.
Juri dalam perlombaan kali ini adalah Erlina Rakhmawati, Adi Rahmadi dan Khamdan Primandaru.  Erlina Rakhmawati adalah juara Festival Teater Mahasiswa Nasional 2010. Sedangkan Adi Rahmadi dan Khamdan Primandaru pernah menjadi ketua TGM.  Adi Rahmadi menyatakan, “Peserta yang memiliki komunitas teater di fakultasnya memiliki penampilan yang lebih tertata atau terorganisir.” Terlihat dari pengaturan waktu yang baik, kostum sesuai, dan lighting yang tepat.
Sebelum pengumuman, Adi menyatakan bahwa semua peserta adalah pemenang karena sudah berani dan berhasil tampil. Namun, dari sebelas peserta dipilih tiga terbaik yaitu Fakultas Geografi, Kedokteran Hewan, dan Filsafat. “Kami tidak menyangka bisa mendapat juara 1 padahal espektasi kami hanya juara 2 seperti tahun lalu,” terang Tria Anggita Hafsari, peserta dari Fakultas Geografi.
Shomad mengaku bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mencari potensi-potensi baru di luar anggota TGM. “Nantinya, yang menjadi juara akan dilatih untuk mewakili UGM dalam ajang Pekan Seni Mahasiswa Daerah,” tambahnya. Tujuan lainnya adalah untuk memicu jiwa seni mahasiswa dengan mengenalkan seni teater. “Kita belajar teater untuk hidup, dan teater itu bukan urakan,” tutup Shomad. [I Nyoman Agus Aryawan, Erni Maria Angreini, Amalia Mufida]Â