Judul : Indonesia Bergerak
Penulis : Komunitas Sekip UGM
Penerbit : MAP dan MKP UGM
Tahun terbit : 2012
Tebal : 399 halaman
Di balik usianya, Indonesia masih belum bisa memanfaatkan kemerdekaannya secara total.
Di tengah pengakuan bahwa Indonesia telah merdeka, masih banyak permasalahan yang secara tidak langsung disebabkan oleh campur tangan negara lain. Seiring dikumandangkannya proklamasi oleh Presiden Soekarno, di situlah kegembiraan rakyat Indonesia menghirup udara kemerdekaan. Semangat yang menggelora datang dari masyarakat untuk melakukan satu pembaharuan dan pembangunan nasional. Berbagai upaya dilakukan untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Tetapi di sisi lain, rakyat kian merasakan penjajahan kembali secara mental seiring berjalannya orde lama hingga kini.
Adanya masalah Indonesia yang kian menumpuk dan tak terselesaikan, mematahkan harapan masyarakat untuk Indonesia ke depannya. Hilangnya greget dari masyarakat Indonesia menyebabkan ketidakpercayaan hingga ketidakpedulian masyarakat terhadap keadaan bangsa Indonesia saat ini. Hal ini terus terjadi dan mengakibatkan beberapa lapisan masyarakat Indonesia yang apatis.
Buku Indonesia Bergerak ini memaparkan secuplik gagasan Komunitas Sekip UGM mengenai masalah yang terjadi di Indonesia. Dimulai dari aspek ekonomi, sosial, hukum, keamanan negara, hingga birokrasi, dikemas dalam bentuk bab. Secara umum, buku ini memilah masalah Indonesia menjadi 3 garis besar: sistem ekonomi Indonesia, politik birokrasi, dan permasalahan sosial bangsa Indonesia.
Pertama, struktur ekonomi yang terlalu prosedural mengurangi keefektifan proses pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia. Ketidakefektifan pada sistem ekonomi ini berdampak krusial terhadap subaspek sistem perekonomian Indonesia. Proses ekspor-impor, pembangunan infrastruktur ekonomi mikro, dan politik ekonomi merupakan bagian kecil dari perekonomian yang mengalami pergeseran kestabilan sistem akibat lambatnya sistem ekonomi Indonesia.
Para oknum pun memanfaatkan celah pada sistem ekonomi ini untuk kepentingan tertentu di luar wewenang aparat yang bersangkutan. Akibatnya banyak kebijakan yang tidak relevan dan merugikan masyarakat dan anggaran negara. Pertumbuhan ekonomi yang menurun merupakan buah dari praktek skandal pada sektor ekonomi Indonesia.
Kedua, tata negara merupakan elemen penting pembangunan nasional. Tata negara merupakan salah satu elemen penyusun suatu birokrasi. Kuat lemahnya suatu birokrasi negara dapat dilihat seberapa jelas arah dari sistem negara. Lemahnya birokrasi dapat membuat bangsa Indonesia menjadi korban dari kapitalisasi negara lain. Pada buku ini, kasus freeportdan kasus TKI di luar negeri merupakan contoh konkret dari lemahnya birokrasi Indonesia.
Dari sisi sosial, Indonesia mengalami krisis mental pada setiap elemen masyarakat. Krisis ini sangat vital akibatnya bagi bangsa Indonesia. Pada era globalisasi, pengaruh kapitalisme kultur negara maju terhadap Indonesia merupakan salah satu bentuk nonfisik penjajahan. Di sinilah bangsa Indonesia semakin penting untuk menyadari akan krisis mental yang dialami. Adanya krisis mental membuat bangsa Indonesia terombang-ambing oleh budaya negara maju. Akibatnya kultur bangsa Indonesia akan condong meniru kultur negara maju dan secara berkala, kultur bangsa Indonesia akan identik dengan kultur negara maju. Saat adanya kemiripan kultur inilah, karakter bangsa Indonesia telah hilang.
Walaupun pertumbuhan pembangunan Indonesia kian lama terlihat semakin menurun, tetapi sebenarnya bangsa Indonesia menyimpan banyak potensi untuk menyamai negara adidaya. Sayangnya, berbagai potensi yang dimiliki Indonesia masih belum dapat dimaksimalkan secara efisien. Membudayanya permasalahan dalam berbagai sektor kehidupan bernegara, menyebabkan Indonesia mengalami satu kendala yang teramat sulit untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Dengan buku ini penulis ingin menjabarkan berbagai perkara yang dialami bangsa Indonesia. Dari aspek ekonomi, sosial, hukum, keamanan negara, hingga birokrasi, dikemas dengan diksi yang sederhana sehingga pembaca dapat mudah mengerti. Struktur bahasa yang sistematis sangat membantu pembaca dalam berlogika secara runtut. Tetapi, buku ini belum memberikan suatu hal yang praksis. Buku ini hanya mengulas celah masalah yang terjadi di Indonesia dan solusi teoretis. [Pangestin Aprilia, Auviar Rizky, Aryo Andityo]