Ratusan orang membentuk lingkaran mengelilingi dua orang yang sedang bertarung. Kedua orang itu saling menyerang dengan menggunakan rotan dan membentengi diri dengan tameng, melakukan Presean. Presean sendiri adalah budaya warisan leluhur Suku Sasak sebagai sarana latihan perang.
Para petarung dalam Presean disebut pepadu. Para pepadu bersenjatakan tongkat rotan atau biasa disebut peyalin serta berperisai kulit kerbau tebal dan keras yang biasa di sebut ende.Sambil diiringi musik tradisional Lombok, dua orang pepadu saling mengadu kejantanannya tanpa ragu.
Aturan permainan juga berlaku disini. Pemain pepadu tidak diperbolehkan memukul bagian tubuh di bawah perut. Apabila pukulan mengenai kepala sampai berdarah, pertarungan akan dihentikan. Walaupun di akhir permainan tubuh para pepadu penuh dengan luka, mereka tidak menyimpan dendam dan saling melempar senyuman sebagai bukti sportivitas. [Hary Prasojo syafa’atillah]