Rabu (5/9), Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B (K) Onk ditetapkan sebagai Calon Dekan Terpilih Fakultas Kedokteran (FK) UGM periode 2012-2016. Dalam Rapat Senat Khusus Pemilihan Calon Dekan (Pilcadek) putaran II yang digelar di Auditorium FK UGM, Teguh mengungguli jumlah suara pemilih dr. Abu Tholib Aman, M.Sc., Ph.D., Sp.MK (K). Pilcadek FK UGM putaran kedua berlangsung sejak pukul 09.00 hingga pukul 13.45 WIB. Acara berjalan lancar meskipun sempat mengalami penundaan selama 30 menit, karena jumlah peserta rapat yang berasal dari para dosen FK dan dokter RS. Sardjito belum memenuhi 2/3 dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Acara dimulai kembali dengan proses pemungutan suara. Total suara yang terkumpul pada putaran II ini sejumlah 386 suara. 254 suara atau 65.8 % memilih Teguh dan 128 suara atau 33,15 % memilih Abu Tholib. Satu suara dinyatakan abstain dan tiga suara dinyatakan tidak sah. Nantinya calon dekan terpilih akan diusulkan ke rektorat untuk dilantik oleh rektor sebagai Dekan FK yang baru.
Pada Pilcadek putaran pertama, Senin lalu, Teguh memperoleh suara sebanyak 195 suara, Abu Tholib dengan 99 suara, dr. Ova Emilia, M.Med.Sc., Sp.OG (K), Ph.D dengan 78 suara, dan dr. Rr. Titi Savitri Prihatiningsih, MA., M.Med.Sc. sebanyak 38 suara. Dengan perolehan tersebut, Teguh dan Abu Tholib pun berhak melaju ke putaran kedua. Menanggapi kemenangan ini, Teguh mengungkapkan rasa bersyukurnya. “FK UGM adalah FK terbaik di Indonesia dan UGM sendiri juga merupakan universitas ranking dunia. Jadi tugas paling berat adalah mempertahankan predikat tersebut dan berusaha meningkatkannya,” tutur Teguh.
Teguh juga memaparkan strategi kedepannya bahwa ia akan berusaha mengidentifikasi berbagai masalah di FK. Dengan kerjasama staf-staf ahli yang ada di FK UGM, ia yakin bisa menuntaskan permasalahan yang ada di FK. “Dengan kekuatan tim yang solid, saya percaya FK UGM akan menjadi trendsetter pelaksanaan good government yang bisa dipertanggungjawabkan,” beber Teguh.
Saat disinggung mengenai kasus perjokian di FK beberapa waktu lalu, ia hanya menjawab dengan ringkas. “Memang harus dilakukan upaya preventif dengan meningkatkan sistem pengamanan supaya kasus itu tidak terulang kembali,” ujarnya. Di lain pihak, Abu Tholib juga menyatakan bahwa ia sama sekali tidak kecewa dengan hasil pemilihan tersebut. Baginya merupakan suatu kehormatan untuk dapat mengikuti Pilcadek, bahkan hingga tahap kedua. “Ini sudah berjalan bagus. Proses pencarian dekan telah dapat memilih seorang yang berintegritas dan kapabel untuk memimpin FK ke depan,” ungkapnya. Abu Tholib menegaskan bahwa ia siap dan akan tetap mendukung kinerja dekan terpilih untuk kemajuan FK. [M. Ageng Yudhapratama R, Luthfi Fatchur Rochman]