Judul film : Gandhi
Produksi, tahun : Columbia Pictures, 1982
Sutradara : Richard Attenborough
Penulis : John Brilley
Pemain : Ben Kingsley, Rohini Hattangadi, Candice Bergen, Martin Sheen, Roshan Seth
Genre : Biografi/Drama
Durasi : 183 menit, 23 detik
”Kemenangan yang diperoleh dengan kekerasan cenderung akan mengalami kekalahan karena sifatnya sementara.” (Mahatma Mohandas K. Gandhi).
Penjajahan Inggris di India sudah ada sejak abad ke-16. Kehadiran Inggris di negeri itu banyak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap struktur masyarakat. Segala bentuk kebijakan bersifat represif yang dilakukan berakibat terjadinya ketidakstabilan politik dan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah Inggris banyak menuai kecaman dari berbagai golongan masyarakat. Kecaman tersebut muncul dalam wujud gerakan-gerakan dari berbagai golongan masyarakat.
Beragam gerakan yang dilakukan masyarakat India menjadi salah satu motor kemunculan tokoh-tokoh revolusioner. Tokoh-tokoh ini, di India, merupakan orang-orang yang berusaha keras membela hak-hak bangsa. Salah satu tokoh revolusioner yang paling terkenal adalah Gandhi. Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai. Apabila tidak berlebihan, ia (Gandhi) bisa disebut sebagai tokoh paling berjasa bagi masyarakat India, sepanjang masa.
Kisah perjuangan Gandi dikisahkan dalam sebuah film yang berjudul Gandhi (His Triumph Changed The World Forever). Film ini dibuat pada tahun 1982. Tokoh Gandhi dalam film ini diperankan oleh aktor kenamaan Ben Kingsley. Setelah rilis dan dipertontonkan ke khalayak, film yang disutradai oleh Richard Attenborough ini memperoleh delapan piala Oscar dari 11 nominasi. Prestasi yang luar biasa tentunya. Pencapaian ini menunjukkan bahwa film ini memang menunjukkan pengaruh yang tidak main-main. Tidak heran jika anggaran pembuatan film berkisar $ 22.000.000,00 pada masa 80-an. Soundtrack film ini dinyanyikan oleh pemeran utama, Ben Kingsley.
Film ini mengkisahkan perjuangan Gandhi dalam menunutut hak-hak bangsanya, melalui jalan kampanye antikekerasan. Kampanye ini ditujukan sepenuhnya untuk menghentikan penjajahan Inggris di India. Walapun dalam tindakannya ia mendapat ancaman dan sempat di penjarakan oleh pihak inggris, Gandhi tidak pernah menyerah.
Kegigihan Gandhi pada akhirnya berbuah hasil. Segala macam tindakan Gandhi banyak menarik respon positif dari masyarakat India. Respon ini umumnya ditunjukkan oleh golongan-golongan agamis. Salah satu tindakannya yang paling fenomenal dan diceritakan secara jelas dalam film Gandhi adalah aksi mogok makan. Aksi ini dilakukan karena terjadi perselisihan antara golongan Islam dan Hindu. Ketika itu, hubungan kedua kelompok agama tersebut sedang memanas.
Gandhi melakukan aksi mogok makan untuk mengingatkan agar bentrok antarkelompok agama (Hindu-Islam) berhenti. Dengan kata lain, aksi mogok makan tersebut merupakan aksi protes. Aksi ini menunjukkan bahwa Gandhi bukan hanya tokoh revolusioner yang ingin bangsanya merdeka, namun juga sangat peduli pada perdamaian dan kemanusiaan.
Hal yang mengesankan dari film ini adalah kematian Gandhi yang ditayangkan di awal dan akhir film. Gandhi ditembak oleh seseorang penganut Hindu fanatik karena dianggap telah berpihak pada kaum Muslim. Padahal, ia tidak memihak kelompok manapun. Ia meyakini Persaudaraan Umat Manusia (The Brotherhood of Man), dan berpendapat bahwa kedudukan orang Islam sama dengan orang Hindu dan semua kelompok agama berhak dilindungi. Meski demikian, tetap saja ada pihak-pihak yang memiliki kepentingan, yang tidak setuju dengan gerakannya.
Pembuatan film ini membutuhkan hingga 300.000 lebih figuran dan pendanaan yang cukup besar. Durasi film ini sangat lama, namun kisah yang disuguhkan sebagian besar edukatif dan inspiratif. Film ini merupakan inspirasi bagi semua orang yang ingin memperkuat kecintaan terhadap bangsa serta sesama manusia.
Pesan yang paling penting dari film ini adalah tidak selamanya kekerasan harus dilawan dengan kekerasaan. Melawan kekerasan dengan kekerasan, hanya akan berbuah kekerasan yang lain. Sebaliknya, perdamaian adalah keniscayaan, ketika semua orang yang hendak mencapainya menjaga dan memegang teguh kedamaian. [Heru Ernanda, Hesti Puji R.]