Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSTEK) kembali mengisi program Sekolah Pasar pada Selasa (27/3) sore. Hari itu, Rina Dwiarti, pegiat PUSTEK, memberikan pembahasan mengenai display barang. Program yang rutin diadakan di Pasar Kranggan ini, dalam pelaksanaannya, melibatkan para pakar ekonomi PUSTEK. Mereka bertugas menjelaskan Ilmu Ekonomi Terapan untuk diaplikasikan di pasar-pasar tradisional. Program yang dimulai sejak Februari 2012 ini memang diniatkan untuk membantu masyarakat yang bergiat di pasar-pasar tradisional.
Tak hanya pakar ekonomi, pihak PUSTEK juga mengundang mahasiswa dan masyarakat umum untuk ikut dalam kegiatan. Dengan cara ini, mereka hendak membangun interaksi langsung antara tamu program dan para pedagang. Gagasan penyelenggaraan Sekolah Pasar sendiri berangkat dari kondisi pasar tradisional yang saat ini terus melemah dan perlu pembenahan di berbagai sektor. Bermula dari ide itu, PUSTEK membentuk tim pelaksana kegiatan yang dipimpin oleh Awan Sentosa, dosen Mercu Buana yang juga bergiat di PUSTEK. Tim ini kemudian mengimplementasikan kegiatan pembinaan intensif dengan jadwal kurikulum hingga pertengahan Mei.
Respon dari para pedagang pada kegiatan awal pengenalan program diakui cukup baik oleh Advis Vijay, Ketua HRD Sekolah Pasar. Program yang dilakukan dua pekan sekali setiap Selasa pukul 14.00 hingga 16.00 ini merangkum materi yang beragam. Pembicara pun datang dari latar belakang bidang keahlian bervariasi. Sejak dimulai Selasa (14/2), mereka membahas tema seputar Pasar Tradisional dan Perekonomian Indonesia, Kewirausahaan, Pencatatan Barang,Pencatatan Keuangan, dan Pelayanan Konsumen.
Di samping memberikan penyuluhan mengenai pasar yang baik, Sekolah Pasar juga berencana membuka klinik tata kelola keuangan bernama Klinik Pasar. Berbeda dengan pelaksanaan kelas Sekolah Pasar, Klinik Pasar rencananya akan dibuka setiap hari. Klinik ini diharapkan dapat membantu pedagang mengontrol jurnal keuangan mereka setiap harinya.
Saat ini, tim Sekolah Pasar berjumalah 30 orang yang terdiri atas staf peneliti dosen, mahasiswa, dan umum. Hingga akhir Maret 2012, pihak PUSTEK masih mengupayakan perekrutan terbuka untuk anggota. Selama enam bulan ini mereka akan terus mencatat perkembangan Sekolah Pasar. Jika terlihat ada perubahan yang cukup baik bagi perkembangan Pasar Kranggan, Sekolah Pasar kemungkinan akan melebarkan sayap ke pasar-pasar tradisional lainnya di Yogyakarta. [Dewi Kharisma Michellia, Muhammad Ramdani, Nurin Fatima Zahra A., Rahadyana Muslichah]