Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...
Jurnalis Perempuan Selalu Rasakan Ketimpangan dan Kekerasan
Zine Media Perlawanan Alternatif Perempuan di Tengah Perayaan...
Proyek Kapitalisasi Kegilaan
Kelakar UGM, KKN Tak Boleh Kelar
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir
SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan
Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...
Jurnalis Perempuan Selalu Rasakan Ketimpangan dan Kekerasan
Zine Media Perlawanan Alternatif Perempuan di Tengah Perayaan...
Proyek Kapitalisasi Kegilaan
Kelakar UGM, KKN Tak Boleh Kelar
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir
SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
DIALEKTIKAKABAR

Memaknai Inisiasi Bina Damai Indonesia

Maret 4, 2012

Jumat (2/3), Institute of International Studies (IIS) UGM menggelar konferensi pers bertajuk Kepentingan Luar Negeri Indonesia dalam Pendirian Indonesia Peace and Security Center (IPSC). Pembicara dalam pertemuan ini adalah Dafri Agussalim, MA selaku peneliti clusterProgram on Diplomacy and Foreign Policy IIS UGM. Konferensi pers ini diadakan sebagai bentuk respon terhadap pendirian IPSC pada 19 Desember 2011 lalu di kawasan Santi Dharma, Bogor.

Dafri membuka diskusi dengan memaparkan beberapa alasan di balik inisiasi IPSC. Menurutnya, kondisi perdamaian dunia yang semakin penuh dengan konflik ini membuat Indonesia harus mengubah paradigma keamanannya, karena sudah hampir berpuluh tahun Indonesia hanya memfokuskannya pada bidang pertahanan negara.

Pendirian IPSC ini menandai bahwa Indonesia mulai bergerak dalam bidang humaniter,” tutur Dafri. “Selain itu, pendirian IPSC ini juga bertujuan untuk mengembangkan soft power guna mengatasi masalah terorisme.” Dafri menambahkan.

IPSC sendiri adalah organisasi tempat pelatihan dan pendidikan bina damai bagi personel Tentara Nasional Indonesia (TNI). “Personel TNI ini nantinya akan terlibat dalam intervensi humaniter dan pasukan perdamaian,” ujar Dafri.

Dalam pendirian IPSC, beberapa pihak asing juga turut mengambil peran. Sebagai contoh, Amerika Serikat yang berkontribusi sebesar 15 juta dólar melalui Global Peace Operation Initiatives untuk pembangunan barak dan berbagai fasilitas di IPSC. Sementara Australia turut membantu dalam hal pembangunan pusat bahasa. “Keterlibatan negara-negara ini harus kita manfaatkan untuk mencari modal secara lebih efektif,” kata Dafri.

Program ini, selain bermanfaat untuk upaya bina damai di Indonesia, juga bertujuan untuk memobilisasi TNI. Menurutnya, TNI akan sangat partisipatif dalam IPSC lantaran prestise dan gaji di IPSC yang terbilang besar. “TNI yang nganggur umumnya akan terjun ke politik dan berpotensi untuk kudeta.” Dafri mengungkapkan. “Untuk itulah, mereka perlu diberi mainan(wadah komunitas—red.) agar tidak  melakukan kudeta.” Dafri menyimpulkan. Hal ini cukup memantik tawa peserta konferensi.

Ketika disinggung mengenai citra Indonesia yang sempat buruk dalam bidang HAM, Dafri optimis IPSC dapat dijadikan solusi. Kenyataannya, di era Orde Baru, Indonesia sempat dituding sebagai negara pelanggar HAM berat dalam kasus Timor Timur. Namun baru-baru ini, image Indonesia membaik, seiring terpilihnya Indonesia sebagai ketua Dewan HAM di Perserikatan Bangsa-Bangsa. “Ini menandakan bahwa sudah saatnya Indonesia lebih concerndengan pencitraan sebagai negara yang cinta damai” tutup Dafri. [Ferdi Febianno Anggriawan]

 

 

Indonesia Peace and Security Center (IPSC)Institute of International Studies (IIS) UGMTentara Nasional Indonesia (TNI)
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Di Balik Kampanye Antitembakau, Industri Farmasi Monopoli Nikotin

Pelarangan Senjata Nuklir Kian Mendesak di Tengah Konflik...

Survei LSI: Masyarakat dan Partai Politik Kompak Menolak...

Peringatan Hari Perempuan Sedunia 2022 Tuntut Bebaskan Perempuan...

Tuntut Audiensi dan Pencabutan IPL, Aksi untuk Wadas...

Penyintas Kekerasan Tuntut Keadilan Lewat Karya Tulis

Di Balik Kampanye Antitembakau, Industri Farmasi Monopoli Nikotin

Pelarangan Senjata Nuklir Kian Mendesak di Tengah Konflik...

Survei LSI: Masyarakat dan Partai Politik Kompak Menolak...

Peringatan Hari Perempuan Sedunia 2022 Tuntut Bebaskan Perempuan...

Tuntut Audiensi dan Pencabutan IPL, Aksi untuk Wadas...

Penyintas Kekerasan Tuntut Keadilan Lewat Karya Tulis

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

    Mei 4, 2025
  • Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau

    Mei 4, 2025
  • Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender dalam Sejarah Indonesia

    Mei 3, 2025
  • Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

    April 30, 2025
  • SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

    April 28, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM