Ada yang berbeda di Jalan Sagan No. 3 Yogyakarta pada Jumat malam (2/3). Alunan melodi terdengar dari auditorium kecil Lembaga Pendidikan Indonesia Perancis (LIP) Yogyakarta. Â Ruangan tersebut disulap menjadi panggung perhelatan konser mini ketiga Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO) Universitas Gadjah Mada yang diadakan secara rutin tiap tahunnya.
Tema yang diusung pada konser mini malam itu ialah Eclipse Symphony. Panitia memiliki alasan tersendiri mengapa memilihEclipse Symphony sebagai tema perhelatan konser GMCO kali ini. âEclipse memilki arti gerhana yang merupakan fenomena langka dan mudah terkenang di hati masyarakat,â ungkap Vella Sekar Arianti selaku ketua pantia. Ia berharap konser GMCO kali ini layaknya gerhana yang akan terkenang selalu di hati para pemirsanya.
Gadjah Mada Chamber Orchestra dalam konser mini kali ini, memadukan antara musik klasik dengan musik modern. Sebagai persembahan pertama, GMCO menyajikan tiga buah lagu sekaligus yang dikomposeri oleh Yosef Adicita, mahasiswa Jurusan Filsafat 2008. Berikutnya disusul dengan beberapa penampilan kolaborasi lain yang menambah perhatian penonton pada konser malam itu.
Repertoar atau daftar lagu yang dimainkan dalam konser ini berjumlah 16 buah lagu yang merupakan kombinasi antara music klasik dan modern. Musik modern yang dimainkan diantaranya âNearer, My Godâ, sebuah lagu religius umum yang juga menjadi salah satusoundtrack dalam film Titanic serta âDilemaâ yang dipopulerkan oleh Cherry Belle. GMCO juga berkolaborasi dengan Paduan Suara Mahasiswa UGM dalam membawakan lagu âYang Terbaik Bagimuâ yang dipopulerkan oleh Ada Band bersama Gita Gutawa.
Penonton datang dari berbagai kalangan, mahasiswa, pecinta musik instrumental serta keluarga dari pemain orkestra. Hal itu terlihat sejak panitia mempublikasikan acara ini, dua ratus tiket yang disediakan panitia terjual habis hanya dalam tempo satu hari. Konser miniyang digelar oleh angkatan ke-4 GMCO ini dibuka pada pukul 19.10 WIB. Konser orkestra yang biasanya terkesan formal dikemas menjadi lebih santai dan menarik.
Semakin malam acara berlangsung, antusiasme penonton justru semakin bertambah. Berbagai komentar positif datang dari para pemirsa yang menyaksikan perhelatan mini ini. Salah satunya dari Ruth Amelia, seorang mahasiswa Fakultas Teknik 2011. Ia berharap agar GMCO serta UKM-UKM Seni lainnya lebih sering untuk menggelar pentas seni layaknya konser malam itu. âSelain sebagai wadah untuk mengasah potensi mahasiswa dalam bermusik juga menjadi hiburan bagi para mahasiswa yang menyaksikannya,â tambahnya.
Puput Pramuditya, mahasiswa ISI Jurusan Musik Penciptaan 2008 selaku penata lagu mengaku takjub atas penampilan mereka yang secara akademis tidak mempelajari musik namun bisa tampil dengan maksimal. Panitia pun mengaku puas atas terselenggaranya konser ini. âAntusiasme penonton melebihi yang kami harapkan, apalagi untuk mempersiapkan konser kali ini tergolong singkat,â ujar Yosef Adicita selaku komponis sekaligus penata aransement GMCO. âPanitia baru dibentuk pada bulan Januari lalu. Jadwal latihan juga terpotong liburan semester. Jadi latihan intensif hanya dua minggu terakhir ini, saat kita sudah mulai kuliah,â tambah ketua panitia, Vella.
Sebagai penutup perhelatan mini ini, GMCO mempersembahkan satu lagu tambahan yang diminta secara langsung oleh penonton. Lagu bergenre ceria menjadi penutup manis pentas musik malam itu. Satu persatu penonton meninggalkan auditorium, terlihat beberapa kerabat serta teman dari pemain orchestra sibuk berfoto bersama untuk mengabadikan moment saat itu. [Danny Izza, Farah Dinna Pratiwi, Marisa Kuncaraning Probo]