Jumat (02/03), diadakan serah terima sepeda kampus dari pihak PT. BNI (persero)Tbk kepada pihak UGM. Acara yang bertempat di Balairung Rektorat UGM ini dimulai pukul 14.00 WIB dan berlangsung selama 1 jam. 200 unit sepeda kampus dan 20 unit rak sepeda kampus dengan total  nilai 400 juta rupiah diserahkan oleh BNI kepada UGM. Aminudin Arhab, S.I.P., Kepala Seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja UGM menjelaskan bahwa acara ini merupakan tindak lanjut dari proposal yang telah diajukan UGM kepada BNI. “Kami mengajukan proposal berisi permohonan pengadaan sepeda kampus dan rak sepeda sekitar 3 atau 4 bulan yang lalu, ” ujarnya.
Serah terima ditandai dengan penandatangan berita acara yang diwakili oleh Wisnadi, SE, Mp selaku Pemimpin PT BNI (Persero) Tbk Kantor cabang UGM dan Ir. Adam Pamuji Raharjo, M.Sc, Ph.D, Wakil Rektor Senior UGM Â Bidang Administrasi, Aset, Perencanaan & Pengembangan Sumber Daya Manusia. Selain itu, Wisnadi, SE, Mp juga melakukan serah terima secara simbolis kepada Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D selaku Rektor UGM. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Bambang Kuncoro, Pemimpin PT BNI (Persero) Tbk Wilayah Semarang dan Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D.
Rencananya, 200 sepeda dari BNI tersebut akan disebarkan ke seluruh stasiun yang sudah ada. Disamping itu, UGM juga akan menambah enam stasiun sepeda lagi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa akan sepeda kampus. Secara berkala, pihak UGM akan berusaha terus menambah jumlah sepeda yang ideal bagi mahasiswa, terutama sejak larangan membawa sepeda motor untuk angkatan 2011 diberlakukan. “Mahasiswa baru tahun 2012 akan bertambah, jadi sepeda juga harus disesuaikan” jelas Aminudin.
Aminudin juga mengatakan bahwa rencananya pelayanan sepeda di kampus UGM akan dibagi menjadi tiga jenis. Pertama adalah sepeda yang digunakan di lingkungan internal kampus. Kemudian, ada juga sepeda kota yang dapat digunakan di luar lingkungan kampus. Terakhir, sepeda dinas yang ditempatkan di masing-masing unit kerja kampus. ”Semua itu untuk memperbaiki layanan sepeda di kampus,” tuturnya.
Dalam usaha pengadaan sepeda kampus, UGM tidak hanya bekerjasama dengan BNI, melainkan juga dengan beberapa mitra kerja lainnya. Aminudin menuturkan bahwa ini merupakan salah satu bentuk alternatif pendanaan untuk pemenuhan fasilitas sepeda. “ Semua ini adalah fasilitas penunjang sesuai dengan misi UGM sebagai kampus educopolis” ujarnya.
Penambahan fasilitas untuk mewujudkan misi UGM sebagai kampus educopolis tidak hanya berhenti pada sepeda. Selanjutnya, pihak UGM akan menambah Shelter Trans Jogja yang melewati lingkungan kampus. “Ini menindaklanjuti kerjasama yang telah terjalin sebelumnya, yaitu sejak penggunaan KTM sebagai alat pembayaran Trans Jogja,” terang Aminudin.
Aminudin berharap peningkatan fasilitas dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh seluruhcivitas academica kampus. Ia juga menerangkan bahwa pihak UGM masih berusaha memperbaiki fasilitas sepeda kampus. “Ini akan mendukung visi UGM sebagai kampus yang ramah lingkungan, aman, dan nyaman,” pungkasnya. [Shiane Anita Syarif, Dimas Yulian R, Ade Sri Oktavia]