Senin (5/12), ada yang berbeda pada Panggung Terbuka Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Banyak stand berdiri di Panggung Terbuka FIB; bendera Italia, Prancis, dan Spanyol menjadi hiasan di sepanjang jalan. Mahasiswa-mahasiswa berpakaian hijau dengan bendera Italia terlukis di pipinya berlalu-lalang di sekitar panggung, sibuk mempromosikan masakan-masakan Italia. Itulah sekilas gambaran acara CUI-CINE yang diselenggarakan mahasiswa Jurusan Sastra Prancis FIB.
Ia merupakan acara tahunan yang diselenggarakan mahasiswa Sastra Prancis FIB sebagai sarana pengenalan budaya Eropa. “Panitia menyebar seribu poster untuk publikasi acara ini,” ujar Wida, panitia sekaligus mahasiswi Sastra Perancis’10. Kendati persiapan hanya selama dua bulan, acara ini cukup mendapat perhatian.
CUI-CINE merupakan gabungan dari acara bertema masakan dan sinema. Acara yang ditawarkan adalah demo masak, pemutaran film Eropa, stand makanan Eropa, dan photo booth. Pemutaran Film Eropa dijadwalkan berlangsung dari pukul 15.00 hingga 17.00. Film yang diputar pada hari Senin adalah Pane e Tulipani, untuk hari Selasa Les Choristes dan hari Rabu Pajaros de Papel. Pemutaran film ini gratis, bertempat di Ruang 404 Gedung Margono Djojohardikusumo FIB. Di photo booth disewakan gaun khas Eropa abad pertengahan. Lokasi foto diatur a la Eropa dengan furnitur dan latar belakang bercorak Barat.
Acara tersebut berlangsung sejak 5 Desember hingga 7 Desember dengan tiga ragam tema. Untuk tanggal 5 Desember, mereka memakai tema Italia, 6 Desember bertema Prancis, dan 7 Desember bertema Spanyol. Pada hari pertama, masakan yang didemokan adalah Fettucini Carbonara a la Italia. Seorang Chef berkebangsaan Mongol yang lama tinggal di Perancis bernama Orkom menjadi pemandu demo masak kali ini. Ia dengan sigap mengolah spaghetti,fetuccini, daun basil, dan daging sapi. “Fettucini yang asli berbahan dasar babi, namun kali ini diganti daging sapi dengan alasan perbedaan kultur,” tutur Chef Orkom dalam bahasa Perancis.
Tepat di depan panggung, beberapa meja disusun untuk menjajakan makanan Italia. Meja itu penuh dikerumuni pengunjung. Lasagna, Macedonia di Frutti, Bruschetta, dan Rosa Limdapat dinikmati pengunjung dengan harga tidak lebih dari Rp 6000. Panitia menerapkan sistemvoucher untuk stand makanan ini. “Makanan yang disediakan enak dan relatif murah,” ungkap Arum, mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri yang ikut menikmati acara ini.
Pada acara puncak, akan ditampilkan tari Flamenco dan Salsa, parade kostum Eropa, kabaret,live performance dari Everyday, 1st Setup Crew, serta band-band lainnya.
[Dian Puspita, Dianty Widyowati]