Fasilitas lahan parkir yang tersedia di setiap fakultas UGM tampaknya selalu menjadi permasalahan. Beberapa fakultas bahkan sampai memiliki lahan parkir bersama untuk mengatasi masalah ini. Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) contohnya. Dua fakultas ini memiliki lahan parkir bersama yang berada di belakang Kantin Humaniora (Bonbin).
Lahan ini notabene berada di wilayah FIB. Akibatnya, banyak mahasiswa FIB menganggap FEB tidak memiliki lahan parkir sendiri. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, karena sebagian lahan parkir Bonbin sisi timur memang merupakan inventaris FEB. Lahan parkir FIB dan FEB digabung sejak tahun 2010 atas inisiatif pihak FIB. “Sejak tahun lalu, FIB yang meminta lahan parkir digabung , tapi dalam pengelolaan berat sebelah” ujar Astuti Hardaningsih, Kepala Seksi Bagian Umum FEB.
Koordinator Bagian Umum FEB, Slamet Mulyadi, juga menambahkan kegiatan mahasiswa yang berlangsung sampai malam membuat pihak FEB kewalahan mengelola lahan parkir bersama. “Petugas parkir dari pihak FIB hanya bekerja dari pukul 07.00-16.00. Selepas waktu itu pengelolaan lahan parkir diserahkan kepada pihak kami,” ungkapnya.
Pengelolaan parkir yang kurang tertata menimbulkan keluhan dari mahasiswa. Setiap pagi, parkiran FIB selalu penuh motor dan mahasiswa. Mereka harus saling berebut lahan untuk dapat memarkirkan kendaraannya. “Parkiran disini penuh sesak antara hari Senin-Kamis, di luar hari itu , tempat parkir lumayan sepi,” ujar Wagiran, petugas parkir Bonbin. Opini senada dikemukakan pula oleh Alif Maher Sasuka, mahasiswa Jurusan Pariwisata. “Kalau hari Senin, tempat parkir selalu penuh sesak dan berdesak-desakan,” keluhnya.
Masalah serupa juga terjadi di lahan parkir Perpustakaan Pusat UGM Unit II. Bedanya, di sini belum ada kesepakatan pengelolaan lahan parkir antara pihak perpustakaan dengan Sekolah Vokasi. Pengunjung dan karyawan perpustakaan pun terpaksa harus berebut tempat parkir dengan mahasiswa Sekolah Vokasi.
Pasalnya, kebijakan baru Sekolah Vokasi melarang kendaraan mahasiswa tanpa KIK parkir di wilayah Sekolah Vokasi. Lahan parkir perpustakaan pun dijadikan alternatif parkir oleh mahasiswa yang tidak memiliki KIK. “Padahal parkir seharusnya hanya boleh digunakan oleh karyawan dan pengunjung perpustakaan, namun malah digunakan mahasiswa Fakultas MIPA dan Sekolah Vokasi” tutur Sutarno, Pegawai Perpustakaan Pusat UGM Unit II.
Ia juga menjelaskan, sejak dibukanya portal Kartu Identitas Kendaraan (KIK), tidak ada lagi petugas parkir yang berjaga di parkir perpustakaan. Petugas hanya berjaga di portal-portal kluster Vokasi. Ketiadaan petugas parkir baik dari perpustakaan maupun Sekolah Vokasi membuat pengunjung dan karyawan semakin kesulitan mencari tempat parkir. [M. Ageng Yudhapratama R, Muhammad Reksa Pasha Nizahiksan, Mukhammad Faisol Amir, Rahadiyana Muslichah, Luthfi Fatchur Rochman, Arsha, Mahayu]