Suasana Taman Medika Fakultas Kedokteran pada hari Kamis (1/12) terasa berbeda. Spanduk-spanduk bertemakan Hari Penyandang Cacat Sedunia terpasang, berbagai pernak-pernik dijajakan dan permainan-permainan menarik pun diadakan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan serangkaian acara yang diselenggarakan oleh Asian Medical Student Association (AMSA) cabang FK UGM. Acara yang bertajuk ODISSAY ini merupakan penggalangan dana untuk anak SLB. “Acara ini bertujuan untuk memperingati Hari Penyandang Cacat Sedunia yang jatuh pada tanggal 3 Desember nanti,” ujar Natina, selaku Koordinator divisi Social Environment AMSA.
Perhelatan ini terdiri dari dua acara. “Acara awal adalah menggalang dana dengan cara menjual pernak-pernik. Dana yang dikumpul nantinya disumbangkan untuk SLB Negeri 1 Yogyakarta,” tutur Natina. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke SLB. Kunjungan tersebut bertujuan menyerahkan sumbangan, serta mendatangkan psikolog untuk memberikan motivasi. ”Kunjungan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 7 Januari nanti.” tambah Natina. “Nanti yang telah membeli pin bisa membubuhkan cap tangan di spanduk sebagai tanda kontribusinya,” ujar Kania selaku Ketua Pelaksana. Acara yang memiliki jargon Break The Barriers ini memiliki makna tersendiri menurut Kania. “Kita ingin meniadakan batas antara kita dengan orang cacat,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para pengunjung. Mereka berbondong-bondong membeli barang-barang yang dijual, serta membubuhkan cap tangan di spanduk sebagai simbol kepedulian. “Sangat bagus dan inovatif, sebelumnya belum pernah ada yang membuat acara seperti ini di Fakultas Kedokteran” ungkap Gendis, mahasiswa Pendidikan Kedokteran Umum ’08. “Semoga dana yang terkumpul dapat digunakan dengan baik untuk para penyandang cacat,” tambahnya lagi. Hal serupa juga diungkapkan Nana, mahasiswa Pendidikan Kedokteran Umum ’08. “Biasanya hanya hari AIDS yang disorot, padahal selain AIDS banyak anak difabel yang harus dibantu.” aku Nana. Ia berharap agar banyak dana yang dapat disumbangkan dan kepedulian masyarakat tidak hanya hari ini saja.
Kepedulian semacam itu sejalan dengan tujuan acara ini. Para penyandang cacat dianggap memerlukan perhatian dan bantuan. “Harapan saya acara ini dapat berjalan sukses, dan kesadaran anak-anak UGM kepada penyandang cacat akan meningkat,” tandas Natina.
[Hamzah Zhafiri Dicky, Feti Rahmawati, Ratna Yuliyanti]