Seni dan Kreasi (Sneakers) merupakan acara rutin tahunan yang didedikasikan untuk memperingati hari ulang tahun Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (Himakom).Namun ada pemandangan yang berbeda dari Sneakers ke-13 ini. âSneakers kali ini berusaha memasukkan unsur humanis dan sosial, jadi agak sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.â Ungkapan tersebut disampaikan Bimo Dwi Satrio, Ketua Panitia Sneakers 2011, saat dijumpai pada Minggu (22/ 5), seusai acara. Jika pada tahun-tahun yang lalu, Sneakers hanya diisi oleh penampilan band-band musik, maka tahun ini panitia berinisiatif memasukkan acara baru.
Gowes Nyambi Tebar Benih (Gowesnya Tebih), acara mengayuh sepeda sembari menebarkan benih menjadi salah satu inovasi dalam Sneakers. âKami ingin mengajak masyarakat, untuk peduli pada pelestarian lingkungan perairan,â tutur Bimo. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa melalui kegiatan inilah, humanisme dan sikap sosial bisa dipupuk.
Itikad baik panita pun cukup mendapat sambutan dari masyarakat dari berbagai usia dan profesi. Terbukti, sejak pukul 06. 30 WIB, garis start Gowes di lapangan Barat GSP sudah dipadati peserta. Baik mahasiswa maupun orang tua tampak menyemut dengan balutan kaos berwarna biru yang disediakan panitia. Para peserta diarak menuju Embung Tambakboyo, Condongcatur (Utara FE UII) untuk menebar 10.000 benih ikan tawes dan nila. Arakan sepeda itu pun diakhiri di FMIPA Selatan UGM.
Selain gowes bersama, para peserta juga dihibur dengan penampilan band-band lokal di Jogja, seperti Heat of Tokyo, Dâwenzha, Ranue, Kapurento, Penyok Seksi, dan The Poison Kings (Home Band). Band-band tersebut sekaligus tampil untuk memperebutkan tropi dan uang pembinaan sebesar Rp 300 ribu.
Panitia sempat tersnadung kendala perizinan tempat sehingga mereka pun berinisatif menggeser garis start dari Gedung Purna Budaya ke GSP. Kendala lain yang dihadapi panitia yakni soal waktu pelaksanaan Sneakers. âAcara Sneakers yang dijadwalkan terselenggara bulan April, akhirnya diundur satu setengah bulan,â keluh Bimo. Alasan pengunduran acara semata-mata karena bulan April digelar acara Jogja Game Expo di UGM.
Ketika disinggung soal uang pendaftaran Gowesnya Tebih, Bimo mengatakan,â Sebanding kok, uang Rp 15 ribu, peserta bisa memperoleh kaos, snack, dan kesempatan memenangkandoorprize.â Hal kontradiktif disampaikan oleh Yolanda, mahasiswa Ilmu Komputer 2009. âUang pendaftaran sebesar Rp 15 ribu memang agak mahal, apalagi kami tak mendapat makan siang.â Namun ia tetap mengapresiasi acara Sneakers. âAcara Gowesnya Tebih sangat menarik dan bermanfaat karena membuat badan saya sehat.â Ia berharap acara semacam ini bisa rutin diadakan. [Ayu]