Seni budaya yang dibawa etnis Tionghoa dari daratan Cina zaman dahulu tumbuh subur di kalangan masyarakat Indonesia. Kebudayaan di Palembang, Betawi, Cirebon dan sebagian pesisir tanah Jawa banyak mengalami akulturasi dengan kebudayaan Tionghoa yang kemudian memunculkan seni tradisi baru.
Seni budaya Tionghoa di Indonesia ini mengalami pasang surut mengikuti perkembangan zaman. Hal ini tergantung pada penguasa yang memimpin. Berkali-kali etnis Tionghoa mengalami tekanan, pun dengan seni budayanya. Tekanan yang paling keras dirasakan ketika Orde Baru. Selama puluhan tahun, seni budaya Tionghoa tidak boleh tampil di hadapan publik. Bahkan nama-nama warga etnis Tionghoa harus diganti dengan nama yang berbau Indonesia.
Kini, Bentara Budaya Yogyakarta menampilkan seni budaya Tionghoa tersebut. Pameran yang bertujuan melestarikan kebudayaan ini diadakan dari tanggal 3 – 11 Mei 2011. Seni budaya yang dipamerkan adalah seni ilustrasi yang berkembang sejak tahun 1930-an hingga 1960-an. Ilustrasi tersebut adalah karya-karya yang telah dipublikasikan melalui buku, majalah, koran, iklan, dan lain sebagainya. Beberapa ilustrator yang turut serta dalam pameran ini seperti Kwo Wan Gie, Siaw Tik Kwie, dan Lo Liong Nien, nama-nama yang cukup asing di telinga penggemar karya-karya ilustrasi. [Dio.bal]