Senin (23/5), kampus FMIPA Utara UGM geger. Dua motor milik mahasiswa bermerk Tiger dan Satria dilaporkan hilang. Sementara tiga motor lainnya, berturut-turut merk Satria, Vixion, dan Jupiter MX, mengalami  kerusakan di bagian lubang kunci kontak.  Salah satu korban, Hernawan, mahasiswa S2 Kimia 2009 menyesalkan kejadian ini. âSaya sedih, motor yang saya beli dengan hasil keringat sendiri seharga Rp 23 juta raib,â keluhnya. Ia heran, ada orang yang bisa membawa kabur motornya. âPadahal, STNK dan KIK masih saya bawa,â ujarnya.
Ketika dikonfirmasi kepada Sujarwanto, petugas Satuan Keamanan dan Ketertiban Kampus (SKKK) yang menjaga parkir FMIPA Utara, ia memberikan pembelaan diplomatis. âBarangkali kami memang sedang kecolongan kali ini, tapi petugas parkir intern FMIPA Utara tak bisa sepenuhnya disalahkan,â ujarnya. Ia menuturkan, secara periodik, petugas SKKK selalu mengecek sepeda motor yang diparkir di FMIPA. Lebih lanjut, ia memaparkan, kinerja petugas penjaga portal keluarlah yang seharusnya dipertanyakan. âJika petugas lebih ketat menjaga portal keluar, maka kasus pencurian motor semacam ini bisa diminimalisir, bahkan dihindarkan,â ujarnya.
Yulius, petugas portal keluar FMIPA beranggapan sebaliknya, petugas keamanan intern fakultas yang seharusnya disalahkan jika ada kasus semacam ini. Ia menambahkan, kondisi portal keluar juga harus diperhatikan. Masalahnya, pintu keluar hanya dijaga dua orang, minim lampu, dan minim prasarana. âDi sini tidak ada plang portalnya sehingga terkadang kami kerepotan menghalau kendaraan dari FMIPA,â keluhnya. Selain itu, banyak mahasiswa yang sering keluar masuk tanpa KIK tetapi tidak mau menunjukkan karcis masuk.
Para petugas SKKK, baik yang menjaga portal keluar maupun di lingkungan intern fakultas terkesan saling melempar tanggung jawab. Marsono, Koordinator sektor Barat SKKK pun menengahi. Ia mengungkapkan, sebenarnya kasus pencurian ini dipengaruhi banyak faktor. âBisa dikarenakan kecerobohan dan kelengahan petugas SKKK, bisa juga karena kecerdikan pelaku pencurian dalam mengelabui petugas,â jelasnya.
Kasus pencurian motor semacam ini bukan yang pertama. Kemarin (22/5), satu motor milik mahasiswa juga raib di parkir Fakultas Geografi sebelah utara. Menghadapi kasus seperti ini, Hernawan tidak rela. âSaya ingin meminta pertanggungjawaban kepada pihak UGM, karena lokasi kehilangan motor Tiger saya kan masih di area UGM,â ungkapnya. [Ayu]