Kamis (31/3), Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM mengadakan bedah buku “Sumurupa Byar-e.” Buku tersebut berisi kumpulan tulisan Prof. Dr. Damarjati Supadjar yang membahas perihal ketuhanan, filsafat ideologi Pancasila, serta pendidikan dan kebudayaan. Diskusi yang dipandu Heri Santoso, M.Hum, selaku penyunting ahli buku itu berlangsung di Ruang Bhinneka Tunggal Ika, PSP. Sejumlah aktivis nasionalis dan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta pun turut hadir.
Prof. Damardjati mengawali diskusi dengan mengungkapkan kegelisahannya pada gerakan mahasiswa kontemporer. Menurutnya, perlu ada pembaruan secara revolusi spiritual dalam tubuh gerakan mahasiswa kontemporer. “Revolusi spiritual itu revolusi damai, bukan revolusi anarkistis yang tak jarang memakan korban,” terangnya. Pandangan ini membutuhkan sikap yang bersifat komunal, bukan individual seperti yang diterapkan para kaum liberalis.
Dalam bukunya, alumnus Leiden University ini menjelaskan bahwa penciptaan alam semesta bukan untuk dibiarkan begitu saja. “Manusia patut mencari jawaban atas rahasia yang diberikan Tuhan,” ujarnya.
Secara matematis, ia berpendapat bahwa segala penjumlahan, perkalian, dan pemangkatan tidak akan mencapai kualitas illahiyah yang infinitum. Hanya dengan mengalikan atau membaginya dengan bilangan nol, nilai tak terhingga bisa dicapai. “Bilangan nol itulah yang kita sebut istiqomah,” pungkasnya. [Alfan T.]