Menginjak malam, aktivitas Posko Gelanggang Emergency Rescure (GER), Gelanggang Mahasiswa UGM lebih sepi.Para pengungsi yang ditampung di ruang sidang I gelanggang, ruang sidang II gelanggang, dan sekretariat UKJGS terlihat sedang tidur pulas. Sementara, para relawan sedang bercengkrama dengan sesama rekan relawan dan pengungsi yang masih terjaga. Beberapa lainnya membuat tiang-tiang jemuran untuk para pengungsi. Suasana tersebut menjadi tampak biasa setelah Gelanggang Mahasiswa UGM dan Gedung Purna Budaya UGM dijadikan posko pengungsian merapi hari ini(5/11).
Jumlah terakhir pengungsi yang berhasil dihimpun relawan pada pukul 21.46, adalah 634 orang. Jumlah tersebut memang mengalami penurunan dibandingkan siang tadi. “Mereka memang kebanyakan membawa sepada motor, karena itu mereka sering pulang dan pergi,” ungkap Ika Prastimisari, relawan Gelanggang di Pusat Informasi GER. Sementara itu, di pos kesehatan, hingga saat ini tercatat 39 pengungsi yang sedang sakit. Keluhanya masih sama, yaitu pusing, mual, sesak nafas, dan sakit mata. Kebutuhan pengungsi sejauh ini yang belum terpenuhi adalah panci, selimut dan tikar. “Purna Budaya masih membutuhkan 100 selimut,” papar Rangga, relawan GER.
Penanganan pengungsi di Gelanggang Mahasiswa memang tergolong teratur. Hal ini mengingat banyaknya relawan yang membantu dan koordinasi yang jelas.”Tapi, relawan juga tidak tetap, kadang datang dan pergi,”kata Ika. [Gading]