Dalam masa kepengurusan tahun 2010 yang tersisa dua bulan, BEM se-UGM akan berkunjung ke Malaysia. Hal ini diungkapkan oleh Ridwan Budiman, Humas BEM KM. Kunjungan ini akan melibatkan 30 mahasiswa yang mewakili BEM KM dan BEM Fakultas. Ketika ditanya tentang alasan kunjungan ini, Ridwan menjawab bahwa kini sudah saatnya gerakan mahasiswa menjalin jaringan di level internasional. Karena itu kunjungan yang menghabiskan puluhan juta rupiah ini diperlukan untuk menjalin koordinasi dengan mahasiswa di negara lain, khususnya Asia Tenggara.
“Kita tidak mau hanya jago kandang saja, kunjungan diperlukan untuk menyasar akar permasalahan internasional yang mempengaruhi kebijakan di Indonesia”, ungkap Ridwan. Dia mengelak ketika dikatakan bahwa kunjungan ini mirip studi banding yang dilakukan DPR RI beberapa saat lalu. “Bukan studi banding, tapi lebih ke student visit”, tambahnya.
Sementara itu, Giovanni van Empel menilai keberangkatan BEM se-UGM ke Malaysia tersebut perlu dikritisi. “Tidak harus semua fakultas berangkat, sehingga bisa efektif secara substansi dan efisien secara ekonomi”, ujar Ketua BEM Fakultas Kedokteran ini. Hal senada diungkapkan Hasto Siswanto, Ketua Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi). “Rencana kunjungan ini bagus dan patut diapresiasi, tapi kan kita gak tahu nanti hasilnya seperti apa?” ungkap Hasto. [Pepri]