Sabtu (24/7) lalu, dua penulis buku perjalanan berhasil menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung Cafe MOMENTO.Kedua penulis, Matatita dan Andrei Budiman, hadir sebagai narasumber dalam helatan bertajuk âtravel writing & sharing info backpacking EROPAâ. Acara yang bertujuan berbagi informasi tentangbackpacking dan travel writing ini diselenggarakan oleh forum Sembari Minum Kopi (SMK) dan komunitas Backpacker Dunia (chapter Yogyakarta).
Obrolan sore ini sendiri dibagi menjadi dua sesi: sesi sharing dan sesi travel writing. Sesi sharing dibuka melalui impresi Matatita terhadap peninggalan sejarah dan kebudayaan di Eropa. âKetika sudah berada disana (Eropa), saya menjadi tersentuh menjaga yang ada disini (Indonesia),â tutur penulis buku TALES from the ROAD itu. Dalam empat puluh lima menit berikutnya, ia berbagi pengalamannya yang juga akan ia tuangkan dalam buku keduanya, âEUROTRIP safe & funâ.
Setelah lima puluh menit Matatita dibiarkan bercerita solo, hadirlah Nancy Margaretha dan Andrei Budiman yang ikut urun rembuk. Nancy Margaretha, Country Ambassador untuk Indonesia dari couchsurfingâkomunitas backpacker duniaâberbagi cerita tentang cara mendapatkan akomodasi yang murah. Ia memaparkan kemudahan akomodasi dengan sistem couchsurfing, yang mengandalkan proses bertamu dan menginap di rumah anggota komunitas backpacker sedunia. Sedangkan Andrei Budiman menegaskan bahwa bukan hanya orang pintar yang bisa pergi ke Eropa. âTidak semua orang yang mendapat beasiswa (ke luar negeri) itu pintar, rasa percaya diri juga diperlukan,â ujarnya.
Pengarang novel Travellous itu menguatkan pernyataannya dengan bercerita tentang pengalaman pertamanya ke Eropaâsaat sesi travel writing dimulai. Ia bercerita bahwa ia dapat pergi ke Eropa dengan uang terbatas, meski ia harus rela bermalam di bandara. âSaya bukanlah orang terorganisir secara baik, saya tidak pernah merencanakan perjalanan saya,â ungkap Andrei. Moderator travel writing sore itu, Nicholas Warouw, menganggap hal itu sebagai salah satu unsur kelebihan Andrei dalam hal travel writing. âSpontanitas, itulah yang menjadi kunci Andrei mendapat pengalaman-pengalaman unik dalam perjalanan,â sambung Nicholas.
Sesi travel writing sore itu diakhiri dengan pembagian hadiah untuk para penanya. Di akhir sesi Matatita mengemukakan pendapatnya tentang tujuan acara ini. âForum ini untuk ngomporinteman-teman agar lebih tertantang melakukan travelling, jangan terlalu berat di pertimbangan,â tegasnya. Andrei juga menambahkan bahwa jangan merasa takut untuk melakukan pengembaraan. âSemakin kalian sering travelling ke luar negeri, kalian akan semakin mencintai negara kalian sendiri,â pungkasnya. [Ape]