Di tengah berbagai permasalahan yang dimiliki, pers mahasiswa (persma) tetap memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Artinya, ia tidak hanya menjadi menara gading yang jauh dari masyarakat. Hal ini terungkap dalam forum diskusi persma nasional yang merupakan satu dari rangkaian Festival Pers Mahasiswa Nasional (FPMN) 2010 berlangsung dari 17 hingga 18 Juli 2010. Himmah, Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi tuan rumah bagi forum dan festival yang dihadiri 29 LPM se-Indonesia ini.
Forum diskusi ini diselenggarakan di Pondok Pemuda Ambarbinangun atau biasa disebut Youth Hostel di bilangan Bantul, Yogyakarta. Panitia mengangkat tema Peran Persma di Mata Masyarakat. Setelah perkenalan masing-masing peserta dan panitia, acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian peserta ke dalam grup kecil yang terdiri sekitar sepuluh orang untuk Focus Group Discussion (FGD).
Dalam FGD ini, masing-masing grup membahas subtema berbeda yang mewakili masing-masing divisi yang ada. Subtema tersebut antara lain Penelitian dan Pengembangan, Redaksi, dan Perusahaan. FGD yang berlangsung selama hampir tiga jam tersebut secara tuntas membahas akar permasalahan yang biasanya timbul di dalam tubuh persma. Setelah selesai dengan masing-masing grup, hasil FGD selanjutnya dipaparkan kepada seluruh peserta.
Akhirnya ditemukanlah masalah yang memang selama ini menghantui hampir seluruh persma. Pertama, yaitu terkait kaderisasi yang semakin memburuk yang berdampak terhadap berkurangnya animo mahasiswa untuk bergabung menjadi anggota LPM, terutama untuk divisi yang kurang populer seperti perusahaan dan produksi. Kedua, terkait dengan posisi tawar divisi perusahaan. Pertanyaan yang paling banyak terlontar dari mulut peserta adalah, “lalu jika kebutuhan akan dana sudah bisa tercukupi apa lagi fungsi divisi ini?”
Forum ditutup dengan pembacaan doa bersama dan kemudian dilanjutkan dengan pembukaan FPMN di pelataran lokasi wisata Benteng Vredenburg. “Tujuan utama dari acara ini adalah untuk memecah akar permasalahan yang sering muncul di dalam tubuh persma”, ungkap Deden Ardiyawiranatha, selaku Ketua Pelaksana. Selain itu, Deden juga menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk menjalin hubungan baik antar aktivis persma se-Indonesia. [Pepri]